Halaman 11
Halaman 12
Halaman 13
Sukuna: Pasti sudah banyak petarung atau veteran yang menantangmu. Dengan seluruh jiwa dan raga mereka.
Sukuna: Mereka sebenarnya tidak membencimu. Mereka ingin diakui olehmu. Mereka ingin mengonfirmasi tipe orang seperti apa kau sebenarnya. Lalu, kau mulai membantai mereka satu per satu. Kau bertanya cara berinteraksi dengan orang lain dan menunjukkan belas kasih pada mereka tapi… jika yang kau lakukan itu bukan rasa belas kasih, lalu apa?
Halaman 14
Sukuna: Kita dicintai karena kekuatan kita dan kita merespons cinta tersebut.
Sukuna: Bahkan lebih jauh lagu, karena kau mengaku kesepian, maka kusebut dirimu orang yang serakah.
Kashimo: Apa kau sudah puas dengan semua itu?
Kashimo: Lantas mengapa kau membagi jiwamu ke dalam benda terkutuk dan berjalan melintasi waktu?
Sukuna: Selain bisa memahami, kau juga harus bisa yakin seratus persen. Menurutku hal-hal seperti cinta adalah kebodohan.
Halaman 15
Sukuna: Ingin dipuaskan oleh orang lain adalah sesuatu yang tak akan pernah terpikirkan olehku.
Sukuna: Saat kau ingin makan, maka makanlah.
Sukuna: Jika mereka mengganggumu, maka bunuh mereka.
Sukuna: Jika ingin bersenang-senang, maka bersenang-senanglah.
Sukuna: Akulah yang memilih cara hidupku sendiri. Jika tidak ada yang bisa mengukur kemauanku, maka itu masalah orang lain bukan masalahku sendiri.
Kashimo: Kau akan bosan jika terus begitu.
Sukuna: Di luar ekspektasi, ternyata rasa manusia sangat beragam dan hanya tersedia dalam waktu singkat.
Sukuna: Menurutku, jumlah mereka sudah cukup untuk kunikmati hingga aku benar-benar mati.