Dalam Jujutsu Kaisen, roda adalah elemen penting dari desain Mahoraga, berfungsi baik sebagai aspek metaforis dan fisik shikigami. Roda dalam agama Buddha melambangkan siklus kehidupan, kematian, dan kelahiran kembali – samsara – dan jalan menuju pencerahan. Dalam konteks Mahoraga, roda mewakili kapasitas shikigami untuk bermetamorfosis, memungkinkannya menyesuaikan diri dan berevolusi untuk melawan serangan lawannya.
Adaptasi dinamis ini mencerminkan konsep Buddha tentang ketidakkekalan (anicca), yang menunjukkan bahwa segala sesuatu yang ada, termasuk bentuk dan kemampuan shikigami, dapat berubah.
Mahoraga, sebagai shikigami, secara intrinsik terkait dengan roda ini. Ia bahkan dapat melawan teknik yang paling kuat sekalipun, seperti yang kita lihat dalam pertarungan melawan Sukuna (chapter 118-119), dengan beradaptasi dan berevolusi sebagai respons terhadap ancaman tersebut.
Dengan melakukan itu, Mahoraga semakin dekat untuk menjadi makhluk mahakuasa. Inilah mengapa Sukuna sangat tertarik pada Megumi. Jika Mahoraga tunduk pada keinginannya, tidak ada sesuatu pun di dunia penyihir yang terlalu mustahil. Baru-baru ini, dia menggunakan roda di chapter 217 untuk mengalahkan Yorozu.
Dengan demikian, Sukuna kemungkinan bisa mengalahkan Gojo. Namun, kita akan melihat hasil pertarungan mereka setelah penulis Akutami menyelesaikan arc terakhir.
Pedang Pembasmian adalah senjata utama yang digunakan dalam pertempuran oleh Mahoraga. Sekilas, pedang tersebut tampak seperti bilah sederhana yang menempel di lengan kanan Mahoraga. Namun, penampilannya yang sederhana memungkiri kekuatannya yang luar biasa.
Ditempa dari energi positif, pedang besar ini terbukti berakibat fatal bagi sebagian besar musuh yang dilawannya. Bahkan musuh perkasa seperti Raja Kutukan pada awalnya berjuang melawan pukulan keras dari pedang ini.
Namun, kekuatan sebenarnya dari Pedang Pemusnahan tidak terletak pada energi positifnya. Saat menghadapi musuh yang tidak biasa seperti Sukuna, Mahoraga mengubah taktiknya, malah menyalurkan pedang dengan energi terkutuk yang jahat. Fleksibilitas dan adaptasi yang cerdik ini merupakan ciri khas dari Mahoraga itu sendiri, dan Pedang Pembasmian merupakan perpanjangan dari kekuatan shikigami. Di tangan Mahoraga kuno, Pedang Pembasmian adalah senjata dinamis yang kuat yang mampu mengalahkan banyak sekali musuh.