
Manga Boruto Two Blue Vortex Chapter 5 Bahasa Indonesia: Peristiwa Sumire Sedih Lihat Sarada Peluk Boruto Ingatkan Penggemar pada Hinata Saat Naruto Dipeluk Sakura
- December 19, 2023
- comments
- Sorenamoo
- Posted in AnimeJejepanganManga
Dengan keluarnya spoiler Boruto: Two Blue Vortex chapter 5, para penggemar akhirnya menyaksikan kembalinya Boruto ke Desa Konoha.
Dengan itu, ia akhirnya mendapat kesempatan untuk bertemu kembali dengan teman-temannya – Sarada dan Sumire di Boruto: Two Blue Vortex chapter 5.
Seperti yang diketahui penggemar Boruto: Two Blue Vortex chapter 5, kedua karakter wanita tersebut berpotensi menjadi kekasih Boruto.
Namun, perkembangan cerita tampaknya mempertemukan Sarada dan Boruto.
Boruto: Two Blue Vortex chapter 5 menampilkan Sumire dan Sarada berbicara satu sama lain tentang kemungkinan memberikan bukti manipulasi memori kepada Amado.
Saat itu, Boruto kembali ke Desa Konoha dan muncul di belakang mereka.
Sarada segera berlari ke arah Boruto dan memeluknya.
Sementara itu, Sumire terlihat sedih menatap mereka berdua.
Disclaimer: Artikel ini berisi spoiler dari Boruto: Two Blue Vortex chapter 5
Spoiler Boruto: Two Blue Vortex chapter 5 mempertemukan Sarada dengan Boruto, sementara Sumire hanya menatap mereka yang tengah berpelukan
Sejak manga pertama Boruto, Sumire Kakei telah menunjukkan dengan jelas bahwa dia tertarik pada Boruto.
Dia begitu terbuka tentang ketertarikannya sehingga dia mengungkapkan hal yang sama kepada Sarada di chapter 19.
Bersamaan dengan itu, dia juga bertanya pada Sarada apakah dia tertarik pada Boruto.
Namun saat itu, Sarada tampak bingung dan terang-terangan mengatakan bahwa dirinya tidak menyukai Boruto.
Meski begitu, Sumire hampir selalu merasa waspada terhadap Sarada Uchiha, karena dia bisa melihat chemistry antara dia dan Boruto.
Oleh karena itu, Sumire menganggap Sarada sebagai saingan romantisnya.
Sayangnya, sepertinya secara kanonik ada banyak rintangan yang menghalanginya.
Spoiler Boruto: Two Blue Vortex chapter 5 memperlihatkan Sarada berlari ke Boruto dan memeluknya, menyebabkan Boruto juga memeluknya kembali.
Sementara itu, Sumire terlihat memperhatikan mereka dari jauh dengan raut wajah sedih.
Perkembangan ini cukup membuka kemungkinan berkembangnya plot romantis di antara mereka.
Sementara itu, Sumire mungkin harus menyaksikan keduanya.
Hal itu bisa berdampak buruk bagi Sumire mengingat dia dan Sarada adalah satu-satunya orang yang tidak terpengaruh oleh Shinjutsu Eida.
Karena itu, ketiganya mungkin akan menghabiskan banyak waktu bersama.
Namun, para penggemar Sumire belum menyerah.
Mereka yakin dia akan berakhir bersama Boruto.
Pasalnya, jika dibandingkan dengan serial Naruto aslinya, Sumire cukup mirip dengan Hinata.
Apalagi pencipta manga Masashi Kishimoto dikenal sering menambahkan peristiwa nostalgia di serial Boruto.
Mengingat Naruto Shippuden memiliki adegan di mana Sakura memeluk Naruto, sementara Hinata melihat dari jauh, para penggemar rasa hal yang sama juga terjadi pada Sumire.
Ceritanya berkali-kali terlihat Sarada menjawab dengan aneh ketika ditanya tentang perasaannya terhadap Boruto.
Namun, Sumire telah dibangun sebagai ketertarikan romantis Boruto untuk sementara waktu.
Mengingat spoiler Boruto: Two Blue Vortex chapter 5 menunjukkan Sarada memeluk Boruto, penggemar percaya bahwa pencipta manga Masashi Kishimoto mungkin telah menambahkan adegan tersebut untuk mengembangkan Sumire, menjadikannya pasangan yang cocok untuk Boruto di masa depan.
Namun demikian, manga tersebut, meskipun mempertahankan elemen dari manga Naruto, dapat mengambil jalur baru yang membuat Sarada dan Boruto berakhir bersama.
Sementara itu, Sumire bisa saja dipasangkan dengan orang lain. Mengingat bagaimana Kawaki biasa menunjukkan sisi lembutnya kepada Sumire, ada kemungkinan besar bahwa plot tersebut akan berakhir bersamanya.
Raw dan Dialog Manga Boruto: Two Blue Vortex chapter 5 Bahasa Indonesia: Target
Chapter 5 ini berjudul Target.
Cover memperlihatkan Uchiha Sasuke.
Halaman 1
Boruto tampak kelelahan.
Sasuke: Sudah cukup, tadi itu sudah lumayan.
Boruto: Aku akan mengulanginya lagi.
Halaman 2
Boruto: Hei, paman Sasuke… tidak, tidak, Guru,,,! Bagaimana gaya Uchihaku,..?! Sejujurnya, aku merasa aku sudah mendominasi gaya itu, dattebasa?
Sasuke: Kau benar. Beberapa tahun terakhir, aku sudah mengajarkan hampir semua teknik dan filosofiku kepadamu.
Boruto: Bukan begitu, Guru! Kau bercanda, ‘kan? Aku cuma agak terbawa suasana…! Mulai sekarang, aku akan terus mengandalkanmu…!
Sasuke: Maaf, sepertinya aku terlihat bercanda di matamu. Bagaimana kalau ekspresiku begini?
Halaman 3
Boruto: Tidak juga… maksudku, aku belum pernah melihatmu bercanda sebelumnya…
Sasuke: Dengar, kau itu cerdas, kau bisa memahami dan menganalisa segala hal dengan cepat. Semua hal teoritis sudah ada di dalam kepalamu, ‘kan? Kau adalah orang yang disebut sebagai super genius, dan hal itu membuatmu bisa menyerap pelajaran dariku dengan baik.
Boruto: …
Sasuke: Jangan salah paham, bukan berarti latihanmu sudah berakhir. Kau harus terus melatih chakra dan teknikmu secara konstan. Entah kau bisa menyerap semua ajaranku atau tidak, itu semua bergantung padamu sendiri.
Boruto: Aku terlihat seperti Naruto, ya?
Halaman 4
Sasuke: Dulu, orang yang dulunya membuatku kembali ke jalan yang lurus adalah Naruto. Siapa dirimu bukanlah hal yang penting. Sekarang aku mengerti mengapa Sarada ingin aku membantumu. Hal yang besar akan segera terjadi, jika kau dan Sarada tak melakukan sesuatu, situasinya tak akan bisa terkendali lagi. Instingku memberitahukan hal itu padaku, karena itulah aku memutuskan untuk melatihmu.
Boruto…
Halaman 5
Code: Ah, kurang ajar!
Sasuke: Mengapa kau hanya berdiri saja?! Cepat lari!
Boruto: Aku tak akan meninggalkamu! Aku tidak mungkin lari meninggalkanmu begitu saja-dattebasa!
Halaman 6
Sasuke: Dengarkan baik-baik, saat ini kita tidak mungkin bisa mengalahkan orang itu sekuat apapun kita mencoba. Bertahanlah hidup dan jadilah yang terkuat, jika tidak maka semua orang akan mati.
Sasuke: Kuserahkan Sarada kepadamu, Boruto!
Page 7:
Boruto: Guru!!!
Halaman 8
Halaman 9
Halaman 10
Boruto mengambil pedang Sasuke: Serahkan sisanya padaku… Guru…
Halaman 11
Halaman 11
Konohamaru: Apa semuanya baik-baik saja?
Ia kemudian melihat ke arah Moegi.
Halaman 12
Shikadai: Dia melindungi yang lainnya dan tak bisa melarikan diri.
Konohamaru: …
Halaman 13
Chocho: Aku tak akan memaafkanmu, bersiaplah Ten Tails kurang ajar!
Inojin: Tentu saja, aku juga akan bergerak!
Shikadai: …
Konohamaru: Dia masih belum mati, aku akan menemukan cara untuk menyelamatkannya. Entah dengan tanganku sendiri atau tangan teman-temanku!
Halaman 14
Shinju Moegi: Pemimpin, aku akan menangani Trio inoshikacho dan Sarutobi Konohamaru. Aku merasakan kemarahan, tapi jauh di dalam kemarahan itu, ada penyesalan dan keputusasaan.
Halaman 15
Pemimpin Shinju: Sensitifitasmu tengah distimulasi, itu adalah buktinya. Emosi yang kau rasakan sama secara biologis dengan individu seperti kita. Walau begitu, emosi itu secara unik menjadi milikmu seorang. Walau menjadi makhluk individu, kita ada di dunia ini sebagai satu entitas bernama Shinju. Setiap kita memiliki kesadaran sendiri-sendiri dengan kondisi unik kita masing-masing. Mengincar evolusi terakhir dengan menyerap Boruto dan Kawaki Otsutsuki adalah tujuan utama kita. Tujuan kita akan tetap sama, mendapatkan evolusi tertinggi.
Halaman 16
Shinju Botak: Aku sendiri juga tidak tahu mengapa merasa begini. Semua ini adalah hasrat dasar dan naluriah, karena itu rasa ini sangat signifikan dan berarti.
Pemimpin Shinju: Aku berencana untuk menyerap Naruto Uzumaki beserta kekuatannya.
Halaman 17
Eida: Mereka benar-benar kurang ajar.
Shinju Moegi: Mengapa Uzumaki Naruto? Dia bukan seorang Otsutsuki.
Pemimpin Shinju: Dia mendapatkan evolusi yang berbeda dari sebelumnya, tapi kita sudah terlanjur menjadi Shinju dan sepertinya beberapa perubahan yang terjadi di insting kitalah yang mendorong kita melakukan semua hal ini.
Shinju Sasuke: …
Halaman 18
Pemimpin Shinju: Menyerahlah pada insting kalian. Jika melakukannya, semuanya akan menjadi jelas, dengarkan suara batin di dalam diri kalian soal target kalian.
Daemon: Hei, ada apa?!
Shinju Moegi: Iya, instingku memintaku untuk mengejarnya,,,
Halaman 19
Shinju Moegi: Orang itu adalah Konohamaru!
Pemimpin Shinju: Bagus sekali, aku bisa merasakan identitasmu.
Shinju Sasuke: Satu-satunya pertanyaan yang terus berputar di kepalaku adalah kita ini sebenarnya siapa?!
Halaman 20
Pemimpin Shinju: Pertanyaan yang bagus, tapi itu mirip dengan rasa sakit yang semakin besar dan menyertai manifestasi kesadaran diri.
Shinju Sasuke: Sudahlah, lupakan saja.
Pemimpin Shinju: Yang terpenting adalah perbuatanmu. Itulah yang menjadikan identitasmu. Identitasmu dipandu oleh nalurimu, yang memberitahu siapa targetmu
Shinju Sasuke:…
Halaman 21
Eida mengawasi para Shinju sambil menyeruput minumannya: Chakra Shinju melahirkan makhluk-makhluk seperti ini?
Shinju Bug menyadari Eida dan mendekatinya.
Halaman 22
Shinju Bug: Kau mengawasi kami ya, Eida? Aku sudah memutuskannya, targetku adalah dirimu.
Halaman 23
Eida menjatuhkan minumannya dan keluar dari mode Senringan.
Daemon: Hei, kau tidak apa-apa?!
Eida tampak berkeringat.
Halaman 24
Pemimpin Shinju: Senrigan, Clairvoyance, begitu ya.
Shinju Sasuke: Uchiha Sarada… Aku sudah memutuskan, targetku Sarada.
Halaman 26
Pemimpin Shinju: Begitu ya, keputusan yang bagus.
Halaman 27
Amado: Ada apa, Kakei-kun?
Sumire: Boruto kembali. Sudah tiga tahun sejak dia pergi meninggalkan desa.
Amado: Sepertinya begitu. Aku juga mendengar kalau dia melindungi Konoha dari sergapan Code.
Sumire: Iya, tapi… dia masih dikejar oleh pihak Konoha.
Halaman 28
Amado: Sudah jelas ‘kan? Soalnya dia membunuh pemimpin mereka.
Amado: Aku sudah menambahkan data “Akebi” pada “Karma” yang ada di tubuh Kawaki. Kawaki hanya perlu memberikan “Karma” kepada klon yang baru dan gadis itu akan kembali hidup.
Sumire: Kau tampak santai, bukankah kau akan mendapatkan masalah jika Boruto-kun terbunuh? Demi putrimu… Kau menunggu dia kembali, ‘kan?
Amado: Aku membiarkannya melarikan diri dari Kara, bekerja sama dengan Kashin Koji demi mengalahkan Isshiki…
Halaman 29
Amado: Setelah Isshiki mati, aku memasukkan data putriku saat membangkitkan kembali Karma Boruto yang sempat hilang agar bisa mengembalikan jiwa seseorang… Tidak ada cara selain membangkitkannya menggunakan karma, karena itu aku membutuhkan Boruto. Bukankah itu yang ingin kau dengar dariku?
Amado: Kakei-kun, bicara soal Kawaki-kun yang punya Karma, tubuhnya merupakan senjata ilmiah ninja, tapi.. kapan dan siapa yang memodofikasi tubuhnya seperti itu… Intinya tidak ada yang mengetahuinya…
Amado: Tapi faktanya adalah, tubuh itu merupakan hasil karyaku.
Halaman 30
Sumire: Mengapa, bagaimana kau bisa tahu?!
Amado: Hal itu hanya bisa dilakukan olehku. Ada tanda soal karyaku yang hanya bisa dilihat olehku, itulah instingku sebagai ilmuwan, sama seperti seniman yang meninggalkan bukti dari karyanya. Hal ini juga bisa diterapkan kepada Karma. Aku bisa mengenali karyaku hanya dengan melihatnya saja. Entah mengapa, karyaku itu berada di tangan Kawaki, karma khusus yang berisikan Akebi…
Halaman 31
Amado: Ada sebuah kontroversi di ingatanku, tapi dari bukti yang ada di depan kita, jawabannya sudah jelas. Kemungkinan ingatanku ini telah ditulis ulang oleh seseorang, hanya itu kesimpulan yang bisa kudapatkan. Lagipula, ingatan hanyalah hal yang samar bagi ilmuwan, tidak ada yang bisa mengalahkan bukti jelas.
Halaman 32
Amado: Aku tidak tahu siapa yang melakukannya, tapi yang jelas dan terpenting bagiku adalah Karma untuk putriku. Karma itu bukan dimiliki oleh Boruto, tapi Kawaki-kun…
Halaman 33
Sai: Percakapan mereka… bagaimana menurutmu, Shikamaru?
Sarada: Amado-san mengatakan itu walau dia terpengaruh oleh “Omnipotence”? Dia menyadari bahwa ingatannya telah ditulis ulang dan punya bukti jelasnya?
Halaman 34
Sarada: Itu mustahil, bahkan seseorang yang melihat foto keluarga Boruto akan berkata bahwa Kawaki adalah anak kandung Hokage Ketujuh dan tak akan meragukannya….
Sumire: Semua orang percaya dengan ingatannya, tak peduli bukti apapun yang kita miliki, Jika kau punya ingatan yang tajam, tidak akan ada yang meragukannya…
Sarada: Iya, seharusnya begitu, tapi Papa mempercayai ingatannya…
Halaman 35
Boruto: Paman Sasuke, tidak… Guru percaya padaku
Halaman 36
Boruto: Dia meragukan ingatannya dan menggunakan nyawanya untuk menyelamatkanku…
Halaman 37
Boruto: Dia juga melakukannya untukmu, Sarada
Halaman 38
Halaman 39
Sarada: Kau terlambat, Boruto bodoh!
Halaman 40
Boruto: Maaf… aku pulang
Teks: Pelukan itu adalah bukti ingatan yang tak pernah berubah. Boruto kembali atas nama gurunya.
Link Baca Manga Boruto Two Blue Vortex Bahasa Indonesia
Kamu bisa membaca chapter 5 bahasa Indonesia di situs resmi MangaPlus jika sudah rilis.