Kondansha mengumumkan pada hari Selasa kalau manga karangan Tsubasa Yamaguchi, Blue Period mendapatkan adaptasi anime dan akan ditayangkan perdana tahun ini.
Yamaguchi menggambar ilustrasi untuk merayakan pengumuman ini.
Ilustrasi untuk merayakan adaptasi animenya
Berikut sinopsisnya:
Yatora adalah murid SMA yang sempurna, dengan nilai yang bagus dan memiliki banyak teman.
Itu adalah hidup yang mudah dan membosankan.
Suatu hari dia memasuki ruangan seni, dan salah satu lukisan menarik perhatiannya, menyadarkannya akan keindahan yang tidak dia pernah tahu.
Terpesona olehnya, dia masuk kesana dan dia akan mengetahui seberapa kejam dan tanpa ampunnya seni itu!
Yamaguchi mendapatkan serialisasi manganya di majalah Moonthly Afternoon milik Kondansha pada bulan Juli 2017.
Kondansha akan menerbitkan volume kesembilannya pada hari Kamis.
Kondansha Comics menerbitkan volume keduanya dalam bahasa Inggris pada tanggal 5 Januari lalu.
Manga ini memenangkan Penghargaan Taisho ke 13 tahun 2020 ini, dan masuk nominasi di tahun sebelumnya.
Ilustrasi untuk merayakan penghargaan Taisho yang ke 13
Tidak seperti penghargaan manga lainnya yang dipilih oleh editor dan penerbit manga itu sendiri, komite untuk nominasi di penghargaan Taisho kebanyakan berasal dari para staff toko buku yang mewakili pilihan manga dari toko mereka masing-masing.
Manga ini juga masuk nominasi Tezuka Osamu Cultural Prize tahunan yang ke 24 pada bulan Februari 2020, mendapatkan peringkat 14 di Kono Manga ga Sugoi! oleh pembaca pria pada bulan Desember 2019, dan peringkat 15 di tahun berikutnya.
Manga ini juga memenangkan “Best General Manga” di Kondansha Manga Award tahunan yang ke 44 di tahun 2020.
BACA JUGA: Deretan Jutsu yang Dikuasai Koji Kashin Boruto: Mulai dari Sage Mode Hingga Rasengan
History Editor One Piece Tunjukkan Link Manga Dewasa Bajakan Tuai Kontroversi, Shueisha Angkat Bicara
Shueisha mengeluarkan pernyataan kepada outlet berita J-Cast setelah kontroversi baru-baru ini yang melibatkan browsing history editor One Piece.
Seperti diketahui, layar smartphone editor tersebut ditampilkan dalam acara streaming beberapa waktu yang lalu.
Dalam riwayat pencarian (history), secara singkat ditunjukkan bahwa salah satu tautannya adalah ke situs manga dewasa bajakan atau ilegal.
Livestream, yang awalnya memulai debutnya Jumat lalu untuk memperingati chapter 1000 One Piece, kini dibuat menjadi video pribadi oleh admin.
Mengenai kontroversi ini, pihak Shueisha angkat bicara.
Berikut pernyataan lengkapnya:
Setelah mengonfirmasi fakta, kami telah menentukan bahwa layar smartphone dari karyawan yang terlibat, yang ditampilkan dalam streaming, menunjukkan tautan yang secara tidak sengaja disentuhnya saat menjelajah di internet.
Link itu kemudian secara tidak sengaja menjadi bagian dari riwayat aksesnya (browsing history).
Dia tidak mencari situs ilegal, juga tidak melakukan download ilegal.
Mengenai penggunaan perangkat pribadi seseorang pada streaming, sebagai perusahaan kami tidak dapat merekomendasikan praktik ini, dan kami telah mengeluarkan peringatan tegas.