
Halaman 6
Soga: Sudah lama sekali sejak terakhir kali aku berbincang. Ah.. AH! Apakah di luar masih sedingin yang kuingat?
Yura: …
Soga: Ada apa?
Yura: Semua cendekiawan sepakat bahwa kau sedang dalam kondisi yang sangat delirium..
Halaman 7
Soga: Setelah membunuh banyak nyawa, “delirium” adalah yang terbaik yang bisa mereka ciptakan? Omong kosong yang egois..
Soga: Biar kujelaskan ini: Aku mengikuti cita-citaku sendiri. Dipandu oleh keyakinanku yang teguh. Akulah yang membantai semua orang. Semua demi melindungi negara ini.. Dan rakyatnya.
Yura (berpikir): Ada ketidakpedulian yang begitu kuat dalam kata-katanya..
Yura: Harus kuakui, itu mengejutkanku.
Yura (berpikir): Suasana di sekitarnya.. Sangat kabur, namun tetap jelas. Bahkan setelah terkurung selama lebih dari 18 tahun dalam “kehampaan” seperti ini, pikirannya masih tetap manusiawi. Orang biasa tidak akan selamat dari ini tanpa kehilangan kewarasannya..
Halaman 8
Yura (berpikir): Dan lebih dari segalanya.. Itu berarti dia melepaskan Kutukan tanpa Shinuchi memengaruhinya.. dia..
Yura: Apakah itu juga “kehendak yang sama” yang menghentikan tubuhku dimakan hidup-hidup?
Soga: Ya. Aku ingin tahu beberapa hal tentang dunia luar. Lagipula, kau orang pertama yang kuajak bicara setelah sekian lama. Aku masih memikirkan seberapa dekat atau jauh aku harus tinggal.
Soga: …Apakah kakak iparku*.. Apakah Rokuhira Kunishige sudah mati?
Yura: …Akulah yang mengatur pembunuhan itu.
Halaman 9
Soga: Ah.. Aku tahu itu. Katana Sihir mulai bergerak, tentu saja begitu.. Dan kali ini.. Kau datang untuk mengambil nyawaku juga?
Yura: ..Ya. Itulah tujuannya.
Soga: …
Halaman 10
Yura: Aku harus “meneguhkan” Kutukan itu. Aku datang ke sini untuk memperbaiki kesalahan kalian, para “pahlawan”.. Hari itu.. aku menemukan kebenaran.
Soga: …
Yura: Solusi yang diciptakan oleh Katana Sihir: Kekuatan yang “merapikan” dunia kita ini. Namun Rokuhira Kunishige menolak kutukan itu, dan menyegel Katana Sihir..