
Kimetsu no Yaiba: Mengungkap Asal Usul Burung Pipit Zenitsu dan Burung Gagak di Kimetsu no Yaiba, Ternyata Berhubungan dengan Mitologi Jepang!
Zenitsu yang berpasangan dengan burung pipit ini tidak hanya untuk efek komedi, tetapi juga menjadi simbol potensinya sebagai seorang pembunuh iblis.
Zenitsu mendapatkan partnernya ini setelah lolos dari ujian seleksi akhir untuk bergabung dengan pasukan pembunuh iblis, selain mendapatkan seragam dan bahan yang digunakan untuk membuat pedang mereka.
Setiap pembunuh iblis memiliki burung yang berfungsi sebagai pembawa pesan untuk memberikan informasi kepada mereka misi yang harus mereka kerjakan.
Berbeda dengan para pembunuh iblis lainnya, Zenitsu mendapatkan partner burung pipit bernama Chuntaro yang bertugas memberikan informasi kepadanya.
Tapi kenapa dia mendapatkan burung pipit? Rupanya jawaban dari pertanyaan tersebut berhubungan dengan mitologi lama Jepang tentang burung gagak dan cerita rakyat Jepang tentang burung pipit.
Dalam mitologi Jepang, burung gagak terkenal digunakan sebagai pembawa pesan.
Berdasarkan sebuah legenda, dewi Amaterasu mengirimkan seekor gagak berkaki tiga dari surga kepada pahlawan Jimmu.
Tiga kaki ini mewakili karakteristik dari para dewa, yaitu kebijaksanaan, kebaikan, dan keberanian.
Gagak yang bernama Yatagarasu ini terbang menuju Jimmu dan memberinya instruksi kemana dia akan pergi untuk berperang, dimana dia muncul sebagai pemenang.
Di dalam Kimetsu no Yaiba, penggunaan gagak sebagai pembawa pesan yang memberitahukan para anggota pembunuh iblis kemana tempat pertarungan selanjutnya merupakan sebuah penghormatan kepada Yatagarasu.
Sedangkan pada Zenitsu, dia dikenalkan sebagai karakter penakut dan tidak memiliki kebijaksanaan.
Karena itulah dia mendapatkan burung pipit ini, dengan ceritanya sendiri dalam cerita rakyat Jepang yaitu pada “Kisah Burung Pipit dengan Lidah Terpotong”.
Di dalamnya, dikisahkan ada seorang pemotong kayu tua dan istrinya yang tamak.
Suatu hari, sang pemotong kayu tersebut menemukan seekor burung pipit yang terluka dan memberinya makan nasi, yang membuat istrinya khawatir (ini sangat cocok seperti Zenitsu yang memberi makan Chuntaro).
Pada satu hari ketika suaminya sedang pergi, burung pipit ini memakan tepung karena sang istri tidak memberinya makan, jadi istrinya ini memotong lidah burung tersebut dan melemparnya keluar.
Saat sang suami kembali, dia segera mencari burung tersebut dan menemukan sarang mereka, disana dia juga bertemu kembali dengan burung pipit yang telah dia selamatkan.
Para burung pipit tersebut menawarkannya dua buah peti, satu besar dan satunya lagi kecil.
Dengan rendah hati dan sadar akan batas kemampuan fisiknya, sang pemotong kayu tersebut membawa peti yang kecil dan membawanya kerumah, yang mana rupanya peti tersebut berisi penuh dengan harta.
Istrinya pun segera berlari keluar untuk menemukan para burung tersebut dan mengambil peti yang besar.
Sebelum sampai di rumah, karena dirinya yang sudah tidak sabar, dia pun membuka peti besar tersebut di tengah perjalanan yang mana rupanya isi peti ini penuh dengan ular dan berbagai hal mengerikan lainnya, hal ini mengagetkannya dan membuatnya terjatuh dari tebing.
BACA JUGA: Kimetsu no Yaiba: 10 Adegan Manga yang Dinantikan Oleh Penggemar Kimetsu no Yaiba di Season Ketiga
Meski cerita tersebut memiliki banyak nilai moral yang dapat kita pelajari, yang paling bersangkutan dengan Zenitsu adalah yang berhubungan dengan peti harta ini.
Zenitsu tidak terlalu percaya pada kemampuannya sendiri, yang mana secara metaforis, dia juga akan memilih membawa peti yang kecil.
Hal ini berhubungan dengan dirinya yang hanya menguasai satu bentuk pernapasan Petir, meski begitu, satu teknik ini saja bisa dia gunakan untuk mengalahkan iblis yang cukup kuat.
Dengan Zenitsu yang memilih peti tersebut, sejalan dengan anggapan gurunya yang sangat yakin kalau dia melihat potensi di dalam diri Zenitsu yang merupakan harta karun di dalamnya.
Sebagai simbol itu sendiri, burung pipit menyimbolkan masyarakat, kebaikan, dan nasib baik
Keinginan Chuntaro yang tetap terus berada di dekat rekannya tersebut adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh Zenitsu yang mengingatkan kalau dirinya memiliki dukungan dalam perjalanan yang dia tempuh, sekaligus sebagai simbol potensi besar dari harta didalam diri Zenitsu yang menjanjikan hal-hal besar kedepannya.
Baca berita dan informasi mengenai anime serta manga lainnya hanya di Sorenamoo