Namun, justru di sinilah Chihiro menunjukkan pertumbuhan sejatinya.
Ia tidak ingin melepaskan masa lalunya, karena dari situlah ia berasal dan menjadi dirinya yang sekarang.
Ia memilih untuk terus menjalani hidup, walau dengan rasa sakit, dan itulah kekuatan sesungguhnya.
Sementara itu, Iori dalam pikirannya mengungkap keinginan yang tulus: ingin menjadi seperti ayahnya, Samura, dan bertarung bersama orang-orang yang ia sayangi. Dialog batin ini semakin memperkuat dimensi emosional dari chapter ini.
Pada bagian akhir, Chihiro akhirnya berhasil membalikkan keadaan.
Serangannya mengguncang Samura, dan untuk pertama kalinya, Samura membuka matanya kembali.
Ia mulai berani menghadapi kenyataan, termasuk menerima keberadaan dan cinta dari putri kandungnya, Iori.
Dengan pengakuan emosional bahwa Iori telah melindunginya selama ini, Samura menandai dimulainya lembaran baru dalam hidupnya.