Lebih jauh, ini menjadikan pengembangan karakternya sebagai fokus utama narasi.
Memang, pemirsa mendapatkan pengetahuan lebih lanjut tentang masyarakat Jujutsu dan pengetahuan energi terkutuk, serta pemahaman tentang bagaimana karakter Suguru Geto cocok dengan cerita, tetapi poin utama season 2 adalah untuk memahami Gojo.
Sebagai salah satu karakter terpenting dalam cerita, season 2 berfungsi untuk menjelaskan bagaimana Gojo menjadi orang yang akan membimbing protagonis Yuji dan perlahan memulai revolusi dalam masyarakat Jujutsu.
Jika Gojo tetap menjadi remaja temperamental di masa sekarang, dia tidak akan pernah menjadi orang yang menyelamatkan Yuji dari eksekusi, dan membimbingnya bersama Megumi, Nobara, dan teman sekelas mereka yang lain sehingga mereka dapat mengubah keadaan dunia menjadi lebih baik.
Gojo yang lebih muda tidak akan pernah cukup peduli untuk bertindak sebagai pemimpin bagi generasi yang lebih baru ini.
Dia juga tidak akan pernah memiliki disiplin diri yang tepat untuk melakukannya, dan meskipun dia mungkin masih terlihat kekanak-kanakan saat dewasa, dia memiliki kekuatan dan kebijaksanaan yang hanya bisa dicapai setelah melatih pikiran dan tubuhnya dengan rajin.
Pertanyaan tentang bagaimana dan mengapa karakternya berubah tersembunyi di season 2, dan sejauh ini, sepertinya bukan transformasi yang mudah.
Sebagai anggota klan Gojo yang legendaris dan pengguna teknik Six Eyes dan Limitless, Gojo terlahir dengan kekuatan alami.
Dia mulai mengasah keterampilan ini di usia muda, menjadikannya kekuatan yang ditakuti bahkan oleh petarung paling veteran sekalipun, termasuk Toji Fushiguro.
BACA JUGA: Mengulik Bagaimana Akhirnya Joy Boy Bangkit di Tubuh Luffy Setelah 800 Tahun