Hal ini disebut sebagai Insiden Ako, dimana Sugawara melihat motif tidak jelas dari Mototsune setelah Kaisen Uda naik takhta.
Setelah selesai masa jabatan, Michizane kembali ke istana Kyoto.
Karier Michizane di pemerintahan istana masih terus naik sampai dia menjadi Asisten Pangeran Mahkota (Kaisar Daigo).
Masih berselisih dengan Fujiwara, Michizane dituduh lebih memihak Pangeran Tokiyo ketimbang putra mahkota.
Ini membuat Michizane dan keluarganya dicopot dari jabatan dan diasingkan.
Dia kemudian mati dalam pengasingan di tahun 903.
Namun setelah kematian Michizane, wabah dan kekeringan melanda kerajaan Kyoto.
Ini membuat anak dari Kaisar Daigo meninggal dunia sebelum naik takhta.
Masih setelah kematian Sugawara Michizane, Aula Istana Agung disambar petir berulang kali.
Terjadi juga hujan badai dan banjir selama berminggu-minggu.