Sebelumnya, Sukuna terbukti sangat meremehkan kemanusiaan, memandang manusia sebagai sesuatu yang tidak berguna dan tidak penting dibandingkan dengan keberadaannya sendiri.
Dia menunjukkan sifat mementingkan diri sendiri, memprioritaskan keinginan dan tujuannya di atas segalanya.
Ideologi egois dan kurangnya empati serta kasih sayang terhadap orang lain membuatnya sebanding dengan Mahito.
Sepanjang seri, Mahito telah menunjukkan perasaan ingin tahu dan kurangnya empati terhadap orang lain.
Ia lahir dari akumulasi emosi negatif pada manusia, yang mewujudkan ketakutan dan ketidakamanan mereka, yang menjadikannya perwujudan dari aspek kemanusiaan yang lebih gelap.
Menurutnya, dia sudah tidak bisa menghitung berapa banyak manusia yang telah dia bunuh hingga saat ini karena hal itu tidak menjadi masalah baginya.
Meskipun dapat dikatakan dengan pasti bahwa Mahito tidak menganggap membunuh manusia sebagai bentuk berbagi cintanya dengan mereka, dia menggemakan banyak cita-cita Sukuna dalam tindakan dan motivasinya sepanjang cerita.
Sukuna is just standing there and smiling at mahito bcoz he knows his little brother is going to cook him so bad😭
Nahh Yuji is him man😤#JujutsuKaisen pic.twitter.com/6rA6wDW9Ip
— KnowYourPlace👑 (@_KingOfCursess_) December 14, 2023
Sukuna menghargai kekuatan di atas segalanya dan bahkan mengakui kekuatan beberapa lawannya di seri tersebut.
Demikian pula, Mahito didorong oleh keinginannya akan kekuatan dan mendambakan peningkatan diri dan evolusi.
Selain itu, pengabaian Sukuna terhadap moral dan etika manusia mungkin sebanding dengan kurangnya empati Mahito, karena ia kebanyakan beroperasi tanpa pedoman moral.
Mahito menganggap kelemahan sebagai sesuatu yang harus dibuang, karena ia terus berusaha untuk menjadi lebih kuat dan mencapai kesempurnaan.
Sukuna sangat sependapat dengan sentimen ini, karena ia menganggap kelemahan sebagai sesuatu yang tercela.
Meskipun Mahito dapat dikatakan bukan replika Sukuna yang utuh, dapat dikatakan bahwa ia mewujudkan aspek-aspek tertentu dari cita-citanya.
Kedua karakter tersebut juga akrab satu sama lain dalam serial ini, karena mereka pernah tertawa terbahak-bahak atas penderitaan Yuji Itadori ketika Junpei meninggal di hadapannya.