Pertama, Judgeman akan mengumumkan tentang tuduhan yang dilayangkan kepada Terdakwa.
Ini masih butuh pembuktian apakah kejahatan tersebut benar dilakukan atau tidak.
Judgeman secara otomatis mengetahui semua hal tentang orang-orang yang ada di dalam domain.
Tapi, informasi ini tidak dibagikan kepada sang pengguna.
Vonis dari pengadilan tersebut bergantung pada argumen yang disampaikan dari dua sisi.
Setelah tuduhan di review, pengacara punya hal untuk memilih.
Mereka punya tiga pilihan, diam, mengaku atau membantah.
Jika Terdakwa memilih membantah tuduhan, mereka boleh berbohong dalam pernyataan yang disampaikan.
Tujuan dari Terdakwa adalah untuk menghilangkan semua keraguan dan memenangkan pernyataan tidak bersalah dari Judgeman.
Jaksa juga hanya diberi satu kesempatan untuk membuat pernyataan.
Tapi penyataan tersebut berdasarkan bukti yang diberikan oleh Judgeman sebagai pertimbangan.
Bukti yang diberikan tersegel dalam amplop yang dipegang oleh jaksa.
Bukti ini sebenarnya tidak pasti dan tidak akan dibuka sampai Terdakwa memberikan pernyataan.
Tapi, jaksa akan diberikan informasi oleh Judgeman ketika menerima amplop tersebut.
Ketika Jaksa dan Terdakwa sduah memberikan pernyataan, Judgeman akan memberikan vonis hukum.
Apabila Terdakwa bersalah, mereka akan dihukum dengan jenis hukuman berbeda.
Pengguna teknik ini juga tidak tahu hukuman apa yang akan diterima oleh lawan.
Dalam situasi tertentu, semakin berat kejahatan maka semakin berat pula hukuman yang diterima.
Salah satu sanksi yang diberikan Judgeman adalah “penyitaan”.
Ini membuat Terdakwa tidak bisa menggunakan Cursed Technique mereka.
Setelah dakwaan, domain akan hilang dan hukuman akan berdampak pada pihak yang salah.
Tapi jika Terdakwa tidak besalah, maka mereka bisa mengajukan sidang ulang yang tidak bisa ditolak Judgeman.
KLIK DI SINI UNTUK BACA ARTIKEL JUJUTSU KAISEN LAIN
KLIK DI SINI UNTUK NONTON CHANNEL YOUTUBE SORENAMOO