
Jujutsu Kaisen Chapter 245: Penjelasan Mengapa Deadly Sentencing Higuruma Menyita Kamutoke Bukan Cursed Techique Sukuna
- December 14, 2023
- comments
- Sorenamoo
- Posted in AnimeJejepanganManga
Jujutsu Kaisen chapter 245 memperlihatkan Domain Expansion Higuruma, Deadly Sentencing, yang menjatuhkan Hukuman Mati dan Penyitaan terhadap Ryomen Sukuna.
Hanya saja, bukan Cursed Technique Sukuna yang disita di Jujutsu Kaisen chapter 245, melainkan Kamutoke.
Walau begitu, Higuruma tetap mendapatkan Pedang Algojo miliknya di Jujutsu Kaisen chapter 245.
Lantas, mengapa Deadly Sentencing melakukan Penyitaan terhadap Kamutoke?
Berikut penjelasan lengkapnya.
Jujutsu Kaisen chapter 245: Mengapa Deadly Sentencing Menyita Kamutoke, Bukan Cursed Technique Sukuna
Confiscation Penyitaan (没収コンフィスケイション Konfisukeishon) merupakan salah satu Cursed Technique yang bisa digunakan oleh Deadly Sentencing.
Teknik ini membuat teknik terkutuk tidak dapat digunakan untuk sementara.
Jika target tidak memiliki Innate Technique, efeknya beralih ke pencegahan penggunaan energi terkutuk.
Penyitaan biasanya merupakan hukuman tambahan yang menyertai hukuman lainnya.
Hukuman terberat yang bisa dijatuhkan Judgeman adalah Hukuman Mati disertai Penyitaan.
Penyitaan menghilangkan kemampuan pihak yang bersalah untuk menggunakan salah satu Cursed Technique dan kemudian memberikan pengguna Pedang Algojo.
Dalam kasus Sukuna, Higuruma dan para penyihir sempat berdiskusi bahwa Deadly Sentencing hanya akan menyita satu teknik Sukuna.
Mengingat Sukuna saat ini berada di tubuh Megumi, itu berarti dia memiliki dua Cursed Technique, yakni Dismantle dan Cleave serta Ten Shadows.
Sayangnya, mereka tidak mempertimbangkan soal Kamutoke yang dibawa oleh Sukuna.
Perlu diketahui, Kamutoke merupakan Special Cursed Tools yang menyerupai tokkosho (vajra berbilah tunggal).
Bagian pegangan tengahnya dibatasi di setiap sisinya oleh sepasang lingkaran datar yang menyilang tegak lurus membentuk bola, dengan bilah tipis seperti belati di satu sisi.
Senjata tersebut memiliki kemampuan untuk memanggil aliran listrik yang menyerang target dari atas.
Rupanya, Deadly Sentencing menganggap Kamutoke sebagai bagian dari Cursed Technique Sukuna, mengingat benda itu bisa memanggil petir seperti yang diperagakan Raja Kutukan ketika melawan Kashimo.
Bukti lain bahwa Kamutoke memiliki Cursed Technique sendiri ada pada deskripsi Playing Cloud yang sering muncul di serial ini.
“Playful Cloud” merupakan satu-satunya Special Grade Cursed Tool tidak dilengkapi dengan Cursed Technique, melainkan kekuatan penghancur murni yang mencerminkan kekuatan fisik pengguna.
Itu berarti Special Grace Cursed Tools selain Playful Cloud, termasuk Kamutoke, memiliki Cursed Energy sendiri di dalam bendanya.
Atas alasan itulah Judgeman memutuskan untuk menyita senjata itu daripada Cursed Technique Sukuna sendiri.
Selain itu, dalam persidangan, senjata dianggap lebih berbahaya daripada terpidana.
Jadi, aparat biasanya lebih cenderung menyita senjata terlebih dahulu sebelum mengamankan orangnya.
Raw dan Dialog Manga Jujutsu Kaisen 245 Bahasa Indonesia: Makyo Shinjuku Showdown Part 17
Chapter dimulai dengan Uraume menggerutu karena terpisah dari Sukuna.
Ia kemudian menyerang Hakari menggunakan Teknik Frost Calm.
Komentar editor di awal chapter:
Di luar pertarungan Sukuna!!!
Hot Gambler Hakari vs Frozen Star Uraume!!!
Jujutsu Kaisen akan mendapatkan cover di Weekly Shonen Jump minggu depan.
Selain itu, Gege juga bakal menggambar halaman berwarna.
Dijelaskan bahwa Frost Calm merupakan inti sejati dari Cursed Technique Ice Formation.
Teknik itu mengenai target dengan Cursed Energy dalam wujud sangat dingin dan membekukan target tersebut.
Uraume berusaha menghabisi nyawa Hakari sambil berkata “Semua sudah berakhir”.
Hanya saja, Hakari berhasil menghancurkan es Uraume.
Ia juga melemparkan Uraume hingga jauh.
Uraume berusaha menyerangnya lagi.
Namun, ia terkejut dengan kecepatan regenerasi Hakari.
Dia berkata bahwa kecepatan regenerasi Hakari melebihi kemampuan Sukuna dan Gojo.
Uraume berusaha menahan tendangan Hakari.
Tak hanya itu, Uraume juga berusaha membekukan kaki Hakari.
Hakari kemudian melepaskan sepatunya.
Ia kemudian menendang wajah Uraume dan membuatnya terhempas.
Uraume berkata bahwa dia akan mengubah persepsinya terhadap Hakari.
Menurutnya, manusia itu takut akan kesendirian.
Hal itu membuat mereka lemah.
Hanya saja, Hakari tidak memiliki sifat manusia itu di dalam dirinya.
Dengan begitu, Uraume berkata bahwa dia tidak akan menganggap Hakari sebagai manusia lagi.
Uraume mengaku akan mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menghancurkan Hakari.
Hakari merespons bahwa dia sudah panas dari tadi.
Ia juga meminta Uraume untuk mendinginkannya.
Kembali ke persidangan, Judgeman mengatakan bahwa Yuji didakwa atas pembunuhan massal di Shibuya.
Higuruma membelanya dengan berkata bahwa bukan Yuji pelaku sebenarnya, melainkan Ryomen Sukuna.
Higuruma memikirkan cara untuk membuat Sukuna dinyatakan bersalah.
Tiba-tiba saja, Sukuna dengan percaya diri meminta Higuruma untuk melewati proses persidangan.
Sukuna mengaku bahwa dia sudah tahu aturan Domain Higuruma saat berada di tubuh Yuji.
Atas alasan itu, dia hanya tertarik pada pedang Higuruma.
Judgeman menjatuhkan hukuman kepada Ryomen Sukuna.
Ia menyatakan bahwa Raja Kutukan bersalah.
Tak hanya itu, Sukuna juga dijatuhi Death Penalty dan Confiscation.
Begitu Domain Higuruma terbuka, Ino dan Kusakabe bergabung dalam medan tempur.
Hanya saja, Higuruma tiba-tiba teringat masa lalunya.
Dalam kilas balik itu, ada orang yang berkata, “Apa kau ingin mati, Higuruma?”
But Higuruma suddenly gets a flashback of someone saying “Do you want to die, Higuruma?”.
Kesempatan yang dimaksud Higuruma dan teman-temannya ternyata sangat dangkal.
Domain Higuruma membuat Confiscation hanya berlaku pada Cursed Tool Sukuna, bukan Cursed Technique miliknya.
Tebasan Sukuna mengenai para penyihir yang ada di sana.
Chapter berakhir, minggu depan tidak libur.