Kotaku atau yang lebih dikenal dengan Shinsenkyō adalah sebuah pulau yang terletak di laut barat daya Kerajaan Ryukyu.
Pulau ini dihuni oleh monster dan dikatakan memiliki Elixir of Life yang legendaris dan telah dicari oleh manusia selama berabad-abad.
Kotaku adalah tempat utama yang menjadi setting serial Jigokuraku.
Setelah peristiwa yang disebabkan oleh sekelompok manusia, Tao di pulau itu dihancurkan dan ditinggalkan di ambang kematian.
Kotaku berasal dari dua agama: Taoisme dan Budha.
Patung-patung buatan manusia di pulau itu menggabungkan kedua agama ini (meskipun menurut Senta eksekusi mereka buruk).
Penduduknya juga memakai pakaian yang berhubungan dengan agama tersebut.
Kotaku dibagi menjadi tiga wilayah: Eishū, Hōjō, dan Hōrai.
Eishū adalah wilayah terluar pulau, yang memiliki hutan dan pantai.
Hutan ditutupi dengan tumbuhan, terutama karena mayat samurai yang bermekaran yang terakhir menjelajahi pulau.
Sōshin ditempatkan di Eishu untuk melenyapkan penyusup.
Hōjō adalah wilayah kedua di pulau ini.
Hōjo adalah lembah yang mengelilingi Hōrai dan merupakan tempat sarang Sōshin.
Hōko pernah tinggal di Hōjō di sebuah desa kecil 1000 tahun yang lalu sampai mereka menjalani Arborifikasi.
Akhirnya dia meninggalkan desa itu dalam reruntuhan.
Bertahun-tahun kemudian, Hōko dan Mei menjadi satu-satunya orang yang diketahui tinggal di desa tersebut.
Hōrai terletak di tengah pulau dan merupakan tempat tinggal Lord Tensen dan Dōshi.
Saat ini, mereka memegang obat ajaib yang bisa memberikan keabadian.
Obat pembawa keabadian tersebut dikenal dengan sebutan Tan.
Tiga wilayah Kotaku didasarkan pada tiga dari lima pulau tempat tinggal Delapan Dewa.
Serta pulau-pulau yang coba ditemukan Jofuku dalam pelayarannya.
Menurut Senta, karena Kotaku mengambil agama dari dunia luar, pulau itu tidak bisa dianggap sebagai Shinsenkyō.
Secara resmi, hanya tiga belas manusia dalam sejarah yang berhasil bertahan dan melarikan diri dari Kotaku.
Dari tiga belas, Yamada Asaemon Jikka adalah satu-satunya manusia yang berhasil melarikan diri dari pulau itu dua kali.
Menurut Yamada Asaemon Shugen, jarak dari Eishū ke Hōrai sekitar 8 ri (31 kilometer).
Perjalanannya memakan waktu setidaknya dua jam untuk tiba jika berjalan kaki.
Setelah merenungkan perjalanannya, Jikka membandingkan pulau itu dengan Onigashima dalam cerita rakyat Jepang Momotarō.
Ironisnya, ide cerita asli Jigokuraku adalah ekspedisi ke Onigashima untuk melenyapkan iblis yang tinggal di pulau tersebut.
KLIK DI SINI UNTUK MEMBACA ARTIKEL HELL’S PARADISE: JIGOKURAKU LAINNYA