Arthur Pendragon adalah raja Camelot, pemegang Pedang Suci Excalibur, sebuah wadah bagi Chaos, dan Raja Chaos yang sah.
Dia merupakan karakter pendukung di Nanatsu no Taizai, namun menjadi antagonis utama di serial Four Knights of the Apocalypse.
Enam belas tahun setelah Perang Suci, kepribadian Arthur telah banyak berubah.
Dia menjadi gelap, arogan, suka merendahkan, manipulatif, dan agak tirani serta psikotik.
Pandangan Arthur saat melihat dunia mulai berbeda setelah kerajaannya hancur dan menyaksikan banyak kematian yang sia-sia.
Selain itu, kekuatan Chaos yang ada di dalam dirinya juga memiliki pengaruh dalam perubahannya tersebut.
Dia percaya bahwa manusia telah menderita sejak zaman kuno karena diskriminasi ras lain.
Dari banyaknya korban jiwa yang ditimbulkan setelah Perang Suci, Arthur menolak keyakinan bahwa kelima ras dapat hidup bersama.
Sebaliknya, dia percaya bahwa manusia akan selalu menjadi makhluk yang lebih rendah.
Sehingga, empat ras lainnya akan selalu melihatnya sebagai mangsa belaka.
Karena inilah, tumbuh kebencian yang mendalam terhadap klan Iblis, Dewi, Peri dan Raksasa.
Dia mulai berpikir untuk menyelamatkan umat manusia dari mereka.
Serta membebaskan Britania dan mengubahnya menjadi negeri dengan kesetaraan dan perdamaian sejati.
Obsesinya untuk membebaskan umat manusia bahkan sampai menginvasi Britania untuk memaksa orang datang ke Camelot.
Bahkan Arthur juga memenjarakan dan “mendidik ulang” siapa pun yang ingin pergi setelah berada di sana.
Dia kurang menghargai nyawa orang lain, bahkan para Ksatria Suci miliknya sendiri.
Dan Arthur baru merasa puas jika mereka mati demi mencapai tujuannya.
Di Chapter 77 Four Knights of the Apocalypse Arthur Pendragon menyatakan bahwa manusia hanyalah korban dalam peperangan ras lain.
Sehingga, perdamaian sejati bagi umat manusia hanya dapat dicapai melalui pembersihan etnis terhadap semua ras lainnya.
Masalah konflik lainnya adalah, untuk membangun Kerajaan Abadi, dia mengambil wilayah dari negara-negara lain.
KLIK DI SINI UNTUK MEMBACA ARTIKEL FOUR KNIGHTS OF THE APOCALYPSE LAINNYA