Alexandria merupakan markas sekaligus tempat latihan para anggota Shadow Garden yang berada di tengah hutan.
Awalnya, Shadow dan “Tujuh Bayangan” sedang mencari rumah baru untuk tinggal.
Karena lokasi mereka sebelumnya disusupi oleh anggota Kultus.
Ketika Shadow Garden tumbuh ke titik di mana mereka tidak lagi bisa merahasiakan tempat tinggalnya, Zeta menemukan kota kuno Alexandria.
Sebuah kota yang memiliki nama yang sama seperti dalam cerita rakyat dan dongeng.
Sementara lokasinya terletak di Abyss Woods, di mana banyak orang menghilang dan tidak pernah kembali.
Alpha beranggapan bahwa tempat itu adalah lokasi yang sempurna untuk digunakan sebagai tempat tinggal mereka.
Dia ingat pernah memberi tahu enam saudarinya tentang bagaimana Shadow pernah berkata bahwa di balik tebalnya kabut terdapat tanah bayangan bagi mereka untuk bangkit.
Akhirnya, mereka mempersiapkan semua anggotanya untuk bersiap pindah ke Alexandria.
Saat Alpha memberitahu Cid tentang rencana memindahkan markas mereka agar identitas rahasianya tidak diketahui, Cid awalnya sedih.
Karena dia mengira itu hanyalah alasan untuk menjauh dari dirinya.
Anggota Shadow Garden akhirnya dimobilisasi dan mereka mengandalkan indera Delta untuk mendeteksi bahaya.
Dan kemampuan sihir Epsilon untuk mengenali penghalang sihir yang membingungkan indera arah mereka.
Saat Zeta dan Delta merasakan sesuatu yang sangat kuat, Alpha memerintahkan Lambda kembali ke desa untuk memberitahu Shadow.
Sementara Tujuh Bayangan (kecuali Eta) mengatasi kemungkinan ancaman di depan mereka.
Namun ternyata, Shadow telah mengikuti mereka dan melihat mereka bertemu dengan Mist Dragon.
Ketika Mist Dragon mengungkapkan kebenaran tentang kejatuhan Alexandria, dia terlibat dalam pertempuran dengan enam Shadow Garden.
Meskipun Alpha sangat kuat, tapi dengan kekuatannya dia hanya mampu memberi sedikit luka pada naga itu.
Shadow tiba di waktu yang tepat dan bergabung dalam pertempuran melawan Mist Dragon.
Shadow memerintahkan Alpha dan yang lainnya untuk membiarkan dia bertarung sendirian.
Bahkan, “I Am Atomic” milik Shadow juga tidak bisa membunuh naga tersebut.
Kemudian, setelah pertarungan panjang, Mist Dragon bergabung dengan Shadow dan menandainya dengan nafas naga.
Sebuah tanda bahwa seekor naga akan setia pada seseorang.
Tapi karena Shadow harus pulang ke rumah, dia pergi dan meninggalkan Alpha untuk bicara pada naga itu.
Mist Dragon kemudian mengakui kekuatan Shadow dan mengizinkan Shadow Garden untuk menggunakan Alexandria sebagai markas mereka.
Tempat tersebut dilapisi dengan perlindungan kabut ungu mematikan yang dari nafas Mist Dragon sendiri.
Mist Dragon percaya bahwa dia bisa memberikan kematian yang tenang padanya.
Setelah sang naga mengijinkan mereka tinggal di Alexandria, Gamma dikirim untuk memberi tahu Eta dan Lambda untuk memulai relokasi.
Ironisnya, meskipun Shadow sudah diberitahu lokasi tersebut, dia tidak dapat menemukan lokasi markas baru mereka.
KLIK DI SINI UNTUK MEMBACA ARTIKEL EMINENCE IN THE SHADOW LAINNYA