Naruto adalah karakter yang memiliki dampak besar pada banyak anak-anak yang tumbuh besar menonton serial ini.
Dia adalah sosok yang telah menunjukkan seberapa jauh seseorang dapat melangkah dengan kerja keras dan pentingnya tidak menyerah dalam menghadapi kesulitan.
Satu hal yang telah dilakukan karakter ini di saat-saat yang paling menantang adalah menghadapi masalah sambil tersenyum, yang hampir tidak mungkin dilakukan manusia pada umumnya.
Namun, di seri Boruto: Naruto Next Generations, sepertinya dia tidak tersenyum sesering dulu.
Ada banyak kemungkinan alasan untuk ini.
Salah satu tema paling umum yang dibahas seri ini adalah pentingnya generasi mendatang dan bagaimana mereka akan jauh lebih kuat dibandingkan dengan yang sebelumnya.
Uzumaki Naruto
Oleh karena itu, karakter seperti Sasuke dan Naruto tidak mendapatkan waktu layar sebanyak yang mereka dapatkan di Shippuden.
Inilah salah satu alasan yang berperan dalam persepsi penonton tentang karakter yang tidak banyak tersenyum seperti dulu.
Di Shippuden, Naruto selalu konyol dan tersenyum.
Namun, semua hal jadi jauh berbeda sekarang.
Meskipun mungkin sedikit klise, dia sudah dewasa sekarang.
Dia bukan Shinobi riang yang satu-satunya tujuannya adalah menjadi lebih kuat.
Saat ini, dia adalah Hokage Ketujuh Konohagakure dan itu adalah tanggung jawab besar yang harus dipikul siapapun.
Warga Konohagakure mempercayakan Hokage dengan nyawa mereka, dan segala potensi ancaman perlu dinetralisir apapun yang terjadi.
Ketika seorang karakter perlu memenuhi harapan seperti itu, akan sangat sulit untuk menjalani kehidupan yang bebas stres dan terus-menerus tersenyum seperti dulu sebagai seorang anak.
Naruto juga memiliki tanggung jawab sebagai orangtua, yang bisa jadi cukup banyak untuk dihadapi.
Naruto Baryon Mode di Boruto 2
Dia hampir tidak bisa menghabiskan waktu bersama keluarganya, dan putranya, Boruto, cukup vokal tentang masalah ini.
Ada banyak contoh di mana Naruto harus mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan orang yang dicintainya.
Dalam prosesnya, dia kehilangan seseorang yang sangat dekat dengannya karena mereka telah berbagi banyak kenangan bersama.
Hilangnya Kurama tentu mempengaruhi karakter, dan peristiwa traumatis seperti itu bisa mengubah seseorang sepenuhnya.
Ketika semua keadaan yang disebutkan di atas menumpuk, itu mempengaruhi kesehatan mental siapa pun, dan Hokage Ketujuh tidak terkecuali.
Tanggung jawab, konsekuensi, dan banyaknya peristiwa tragis yang dia saksikan pasti berperan dalam perubahan sikapnya.
Tidak diragukan lagi bahwa Naruto terus tersenyum dan menghadapi masalahnya secara langsung, tetapi ada perubahan nyata dalam perilakunya.