Dragon Ball: Pemeran Suara Jepang Goku Tidak Pernah Diganti, Kenapa?
- January 18, 2021
- comments
- Urusai
- Posted in AnimeJejepangan
Tidak diragukan lagi Son Goku merupakan salah satu dari karakter Jepang yang paling terkenal, tapi meskipun telah lama, dia masih memiliki kejutan untuk kita.
Kalau kalian sama seperti yang lainnya, tumbuh dengan menonton Dragon Ball Z dengan dub Inggris, kalian mungkin tidak akan sadar kalau pemeran suara original dari Jepangnya hanya pernah diperankan oleh satu pemeran suara, yaitu oleh Masako Nozawa.
Masako memerankan suara Goku sejak episode pertama Dragon Ball, dimana saat itu Goku masih kecil.
Bukan hal yang aneh kalau pemeran suara untuk anak kecil laki-laki diperankan oleh seorang wanita.
Meski begitu, pastinya terdapat perubahan suara saat Goku semakin beranjak dewasa, tapi dalam hal ini berbeda.
Masako terus melanjutkan perannya sebagai pemeran suara Goku di setiap kemunculannya di anime Jepang sampai sekarang.
Faktanya, dia bahkan memegang “Guinness World Record” dalam kategori “Pemeran Terlama di dalam Video Game yang Sama”, dan tentunya peran yang dimaksud adalah sebagai pemeran suara Goku.
Dan juga, dia memerankan suara Gohan, Goten, dan hampir semua karakter laki-laki yang berhubungan dengan Goku.
Lalu mengapa Masako tetap memerankan suaranya sampai sekarang?
Alasan utamanya mungkin karena hal itu sudah menjadi kebiasaan.
Wanita yang memerankan suara laki-laki jauh lebih lumrah di Jepang daripada di Amerika.
Ada banyak contoh terkenal untuk hal ini, dari Edward Eiric di Fullmetal Alchemist hingga Naruto.
Tapi tentu saja, yang diperankan cenderung karakter laki-laki muda, jadi saat kita mendengar suara wanita dewasa yang datang dari ayah berotot dari dua orang anak seperti Goku itu bukanlah hal yang biasa.
Alasan besar lainnya adalah karena dia populer, baik oleh para penggemarnya ataupun beberapa tokoh penting lainnya.
Akira Toriyama, pencipta Dragon Ball, mengatakan saat dia mendengar audisi suara Masako, itu sangat cocok dengan suara Goku yang dia bayangkan dalam pikirannya.
Memiliki pembuat anime yang menyukai pemerannya bukanlah hal yang buruk.
Setelah semua itu, tampak kalau semua orang berpikir kalau Masako telah melakukan kerja yang bagus, jadi sederhananya, mereka tidak perlu menggantinya dengan orang lain.
Apapun alasannya, semua itu kembali ke selera masing-masing.
Beberapa orang berargumen kalau suara yang tinggi dan kekanakan ini cocok dengan karakter Goku, karena meski dengan segala kekuatannya, dia tetaplah orang yang polos dan mudah disukai banyak orang, jadi dalam beberapa hal, suara ini sempurnya untuknya.
Ada juga orang lain yang tidak setuju.
Karena tidak adanya semacam trik yang digunakan pada suara Masako dalam perekamannya, hal itu membuatnya terlihat sangat jelas kalau dia adalah seorang wanita.
Beberapa penggemar lainnya hanya merasa kalau itu melemahkan dramanya, dan lebih memilih seseorang dengan suara orang yang lebih jantan saat meneriakkan “Kamehameha”.
Itu semua tergantung dengan selera masing-masing orang
Yang manapun pilihan kalian, sangat susah untuk “menolak” suara Masako Nozawa yang telah mendarah daging pada karakternya.
Sekarang beliau sudah berumur 80-an, kita harap semoda beliau akan memiliki lebih banyak tahun lagi untuk memerankan suara Super Saiyan yang sangat beliau sukai itu.
Sumber: cbr
BACA JUGA: P.A. Works Umumkan Anime Baru 2021 Oleh Direktur Nagi no Asukara Berjudul Shiroi Suna no Aquatope
Alasan Attack on Titan Mengubah Studio untuk Season Terakhirnya
Salah satu anime tersukses tahun 2010 sudah pasti Attack on Titan.
Anime yang berlatarkan manga buatan Hajime Isayama dengan animasi yang menawan dan cerita dark fantasy nya ini menarik perhatian berbagai kalangan penonton selama sepuluh tahun belakangan.
Tiga season pertamanya mendapatkan penilaian yang tinggi, tapi hal bagus pun suatu saat akan berakhir.
Anime season keempatnya akan mengakhiri cerita Eren dkk, tapi anime ini juga memiliki satu kunci yang membedakannya dengan para pendahulunya.
Ketiga season pertama anime ini dianimasikan oleh WIT studio, tapi season keempatnya ditangani oleh MAPPA, yang terkenal dengan animasinya pada anime Yuri!!! on Ice.
Penggantian studio ini sontak membuat para fansnya kaget.
Inilah alasan mengapa anime season keempatnya ditangani oleh studio lain, dan apa yang menyebabkan WIT Studio memberikan seri anime yang sukses ini.
WIT Studio menangani seri anime ini selama tiga season awalnya.
Kombinasi dari animasi tradisional dan CGI pada anime ini mendapatkan kesuksesan, bahkan jauh melebihi perkiraan.
Tetsuro Araki menjadi direktur untuk season pertama, sedangkan Masashi Koizuka untk season kedua dan ketiga.
Kesuksesan anime ini tidak hanya dirasakan di Jepang saja, tapi juga di barat, memulai kebangkitan dari popularitas anime ini.
Season keempat yang merupakan season terakhirnya diumumkan pada bulan Juli 2019 dan direncanakan akan tayang pada Fall 2020.
Sayangnya, itu tidak terjadi karena perubahan vital di tim produksinya.
Setelah season 3 bagian kedua selesai ditayangkan dan season keempat resmi diumumkan, anime ini mengumumkan kalau season keempat akan ditangani oleh studio yang berbeda.
Ini tidak disambut positif oleh para penggemarnya karena berbagai alasan.
Alasan pertama, anime populer lainnya seperti Nanatsu no Taizai dan One-Punch Man yang mengubah studio animasi mereka menghasilkan kualitas animasi yang menurun tajam.
Selain itu tidak ada animasi dari anime manapun yang mirip dengan Attack on Titan.
Dan juga fakta bahwa season terakhir ini mungkin akan lebih pendek dan berpotensi melewati manganya yang belum selesai, hal ini membuat para penggemarnya khawatir dengan apa yang akan terjadi pada penulisan untuk animasinya.
Menurut produsernya, penyerahan anime ini diputuskan karena skala dari serinya meningkat.
Secara tematis, hal ini mewakili titik balik dari anime ini, yang diwakilkan oleh akhir season ketiga dengan para pemeran melihat ke matahari yang terbenam.
Tampaknya, banyak studio yang menolak untuk melanjutkan season terakhir seri anime ini, mereka tidak ingin mengisi celah kosong besar setelah ditinggalkan oleh WIT Studio.
Akhirnya MAPPA terpilih untuk mengambil alih season terakhirnya.
Kalau rekam jejak kesuksesan studio ini masih belum cukup untuk menghilangkan kecemasan para penggemarnya, tampilan awal animasi season 4 Attack on Titan ini sudah pasti dapat meringankan kecemasan mereka.
Tidak hanya melanjutkan kualitas animasinya yang tinggi, tapi studio ini juga mendapatkan rasa hormat dari para penggemar Attack on Titan.
Desain secara umum dan bahkan skema warnanya mirip dengan karakter pada manganya.
Diharapkan semua hal ini dapat memuaskan para penggemar salah satu anime terbaik di dekade ini.