Alasan utamanya mungkin karena hal itu sudah menjadi kebiasaan.
Wanita yang memerankan suara laki-laki jauh lebih lumrah di Jepang daripada di Amerika.
Ada banyak contoh terkenal untuk hal ini, dari Edward Eiric di Fullmetal Alchemist hingga Naruto.
Tapi tentu saja, yang diperankan cenderung karakter laki-laki muda, jadi saat kita mendengar suara wanita dewasa yang datang dari ayah berotot dari dua orang anak seperti Goku itu bukanlah hal yang biasa.
Alasan besar lainnya adalah karena dia populer, baik oleh para penggemarnya ataupun beberapa tokoh penting lainnya.
Akira Toriyama, pencipta Dragon Ball, mengatakan saat dia mendengar audisi suara Masako, itu sangat cocok dengan suara Goku yang dia bayangkan dalam pikirannya.
Memiliki pembuat anime yang menyukai pemerannya bukanlah hal yang buruk.
Setelah semua itu, tampak kalau semua orang berpikir kalau Masako telah melakukan kerja yang bagus, jadi sederhananya, mereka tidak perlu menggantinya dengan orang lain.
Apapun alasannya, semua itu kembali ke selera masing-masing.
Beberapa orang berargumen kalau suara yang tinggi dan kekanakan ini cocok dengan karakter Goku, karena meski dengan segala kekuatannya, dia tetaplah orang yang polos dan mudah disukai banyak orang, jadi dalam beberapa hal, suara ini sempurnya untuknya.