Halaman 31
Kawaki: Apa yang terjadi pada Momoshiki sialan itu? Kau belum menyelesaikan urusan kalian, bukan?
Kawaki: Menurutku, kau masih belum bisa mengendalikan Karmamu.
Boruto: Dua tahun lalu, saat Guru bertarung melawan Code, aku menggunakan Karma untuk pertama kalinya sejak meninggalkan desa.
Boruto: Saat itulah aku merasakannya, perasaan diambil alih oleh Momoshiki, sesuatu yang sedekat itu.
Halaman 32
Kawaki: Apa?
Boruto: Aku berhenti menjadi diriku sendiir, rasanya seperti sekarat walau sebenarnya aku masih sadar…
Boruto: Sejak saat itu, aku belum pernah menggunakan Karma lagi.
Kawaki: Apa maksudmu? Mengapa kau jadi seperti itu?
Boruto: Entahlah… tiga tahun terakhir ini… tak ada pergerakan apapun darinya. Kemungkinan aktivasi Karma adalah pemicu untuk membuatnya keluar.
Kawaki: Sialan! Berarti kondisimu jadi semakin memburuk!
Halaman 33
Boruto: Kawaki, menurutku kau sudah memahami hal ini, tapi… kita tak bisa mengalahkan Humanoid Shinju itu dengan cara biasa.
Kawaki: Huh?
Boruto: Terutama Jura, aku tak bisa menanganinya sendiir, aku butuh bantuanmu.
Kawaki: Hei, jangan coba ubah topik pembicaraanny. Kita masih belum selesai berbicara soal Momoshiki.
Boruto: Mengalahkan Humanoid Shinju harus jadi prioritas utama kita saat ini. Begitu mereka menghilang, jika aku mengamuk, kau boleh membunuhku.
Halaman 34
Boruto: Intinya, kau harus jadi lebih kuat. Kau murid ayahku, bukan? Sebenarnya aku ingin kau membebaskan ayahku dari segelnya lalu membuatnya melatihmu.
Boruto: Tapi saat ini, itu bukan tindakan yang realistis. Itu akan membutuhkan waktu yang lama.
Boruto: Kawaki, yang ingin kukatakan padamu adalah hal yang akan kau lakukan di masa depan nanti. Jika hasilnya sama, maka lebih baik jika hal itu terjadi lebih awal…
Kawaki: Hei, tunggu. Apa maksudmu?
Halaman 35
Boruto: Bertanyalah pada Amado, selama ini dia menyembunyikan kekuatanmu.
Kawaki: Apa?!
Boruto: Selain memasang limiter dalam kekuatan serangmu, kemampuan bertahan dan penyembuhanmu juga diatur agar tidak melebihi batasannya.
Kawaki: Huh?
Boruto: Pak Tua itu merasa akan kerepotan jika aku mati…