Raw Manga Oshi no Ko Chapter 153 Sub Indo Fiction

Dialog Lengkap dan Raw Manga Oshi no Ko Chapter 153 Sub Indo Bahasa Indonesia: Fiction

June 25, 2024
comments
Sorenamoo
Posted in Jejepangan Manga

Manga Oshi no Ko chapter 153 sub Indo berjudul Fiction atau Fiksi.

Perlu diketahui, Oshi no Ko chapter 153 bahasa Indonesia melanjutkan wawancara yang dilakukan oleh Kamiki HIkaru terhadap Aqua Hoshino.

Selain itu, ada juga kilas balik mengenai masa lalu Hikaru Kamiki di Oshi no Ko chapter 153.

Disclaimer: Artikel ini mengandung spoiler manga Oshi no Ko chapter 153 Sub Indo

Dialog Lengkap dan Raw Manga Oshi no Ko 153Sub Indo: Fiction

Cover

Halaman 1

Chapter 153: “Fiksi”

Teks: “Memasuki Arc Terakhir!! Untuk Maju ke Masa Depan”

Aqua: “CEO EYES Media Inc., Taiki Himekawa, dan ayah kandung Ruby dan aku, aku berdiri di sini sekarang untuk membalas dendam padamu”

Halaman 2

Hikaru: “Ah, sepertinya kau sudah tahu semuanya sekarang. Sepertinya kau sudah menyelidikiku secara menyeluruh. Dari sudut pandang penonton, aku sangat menikmati menonton film ini”

Halaman 3

Hikaru: “Berdasarkan penelitian yang cermat, para aktor menampilkan pertunjukan dengan pesona yang hampir menyeramkan. Kau bahkan terlibat dalam naskahnya, bukan? Ini benar-benar cerita yang luar biasa. Namun, karya ini pada akhirnya hanyalah sebuah fiksi.”

Halaman 4

Hikaru: “Membuat, membesar-besarkan, dan menyembunyikan dengan rapi hal-hal yang tidak menyenangkan, karya fiksi umum seperti itu hanyalah hiburan yang dapat kau temukan di mana saja”

Halaman 5

Aqua: “Itukah yang kau pikirkan?”

Hikaru: “Kita ambil contoh adegan ciuman dengan Ai. Dalam film ini, digambarkan Ai dan aku memiliki hubungan yang canggung dan sesuai usia dan kau menggambarkannya sebagai cinta yang saling pengertian. Tapi kenyataannya tidak seperti itu, hanya aku yang bergantung pada Ai”

Halaman 6

Hikaru: “Ai yang asli tidak akan tersesat dalam cinta seperti itu, dan diriku yang sebenarnya bahkan lebih haus akan kasih sayang. Ai tahu bagaimana menjaga dirinya sendiri, dia tidak bisa menolakku. Dia tidak pernah mencintai orang sepertiku. Dengan menyedihkan bergantung pada wanita yang menolakku, dengan bodohnya aku menyimpan dendam dan membunuhnya. Hanya itu yang ada dalam cerita ini.”

Halaman 7

Hikaru: “Kami yang sebenarnya jauh lebih realistis, tidak berakting atau dramatis, hanya cerita biasa yang kadang-kadang menjadi berita. Bagaimanapun, dengan ini, aku akan dimusnahkan secara sosial. Selamat, kau telah mencapai tujuanmu yang sebenarnya.”

Halaman 8

Hikaru: “Apakah aku akan mengakui kesalahanku dan kemudian dihukum oleh masyarakat? Apakah ada pilihan lain? Ini yang dia inginkan, bukan? Jika balas dendam padaku adalah keinginannya, aku akan menerimanya dengan rela. Karena aku mencintai Ai dari lubuk hatiku.”

Halaman 9

Hikaru “Aku senang akhirnya bisa berbicara denganmu. Pasti merepotkan jika ada pembunuh gila yang membunuh ibumu yang memaksakan perasaan orangtua padamu, Tapi aku benar-benar merasa seperti itu.”

Aqua: “Tunggu, apa kau benar-benar tidak mengerti? Apa yang Ai harapkan dariku di DVD ini?”

Halaman 10

Aqua: “Apakah kau benar-benar tidak mengerti apa maksud dari kebohongan 15 tahun yang melibatkan Ai? Karya ini bukan hanya fiksi.”

Halaman 11

Hikaru: “Kindaichi-san”

Kindaichi: “Kau pasti yang paling menderita, kan? Mereka berdua sangat peduli padamu”

Halaman 12

Kindaichi: “Jadi, kau harus melanjutkannya—kehidupan mereka… Kau yang masih hidup harus menanggung beban ini mulai sekarang”

Hikaru: “Aku… menanggung beban ini?”

Halaman 13

Hikaru: “Aku harus menanggung beban ini?” “Apakah tidak apa-apa…?”

Kindaichi: “…”

Halaman 14

Hikaru: “Beban hidup meremukkan hatiku. Sakit. Tolong aku, Ai. Hanya kau yang mengerti aku.”

Halaman 15

Hikaru: “Setiap hari, aku terbakar oleh tatapan penuh hasrat, terus-menerus menerima hubungan yang hanya menghargai penampilanku. Ketika seseorang mengatakan “Aku cinta kamu”, aku hanya bisa melihatnya sebagai sebuah kebohongan. Aku percaya hanya dengan menyerahkan tubuhku, aku bisa menerima cinta dari orang lain, karena sampai saat ini, hal itu telah membuat semua orang bahagia.”

Halaman 16

Hikaru: “Kami sama. Kami memahami satu sama lain. Ai menerimaku. Dia mencintaiku.”

Halaman 17

Hikaru: “Tidak ada orang lain untukku selain Ai, Dan tidak ada orang lain untuk Ai selain aku. Jika kami terus saling mendukung dan hidup bersama, kami seharusnya mampu menanggung beban ini… Seharusnya seperti itu”

Hikaru: “…Hah? Apa katamu?”

Halaman 18