Halaman 16:
King: Jangan memaksakan diri terlalu keras. Kau tidak perlu mendengarkan apa yang orang lain katakan.
Diane: Kau bisa tetap jadi dirimu apa adanya. Kau adalah anak kami yang berharga, apa pun yang terjadi.
Mertyl: Ya. Aku tahu bahwa aku menerima cinta yang berlimpah. …namun… setiap kali aku mendengar kata-kata yang baik dan menghibur dari Ayah dan Ibu, Aku merasa seperti akan dihancurkan oleh kegelisahan…
Halaman 17:
Mertyl: Bagaimana jika aku bukan anak kalian yang sebenarnya.
Peri: Mertyl berbeda sekali dengan orangtua dan saudara-saudaranya, ya?
Mertyl: Bagaimana kalau aku cuma penipu saja? Apakah kau akan mengatakan hal yang sama kepada anak kandungmu ketika muncul di hadapanmu?
Nasiens: Aku akan berada di sini untuk sementara waktu.
Mertyl: Dia terlihat seperti mereka…!!
Halaman 18:
Peri 1: Anu… permisi, Tuan Myrtle.
Mertyl: Kenapa kau masih di sini…?
Peri 1: Talinya…
Mertyl: Oh maaf. Hm? Bau apa ini?
Peri 1: Ah, sakit…
Mertyl: Hei, ada apa ini?! Anak itu… dia bertingkah aneh.
Halaman 19:
Mertyl: Bagaimana bisa? Dia mengendus dupa beracun yang memiliki efek sangat besar pada Peri, lalu bagaimana caranya? Siapa kau!!? Tunjukkan dirimu!!!
Halaman 20
Sosok Misterius: Kau seorang manusia, ‘kan?
Bersambung ke chapter 141: Obat Rahasia Kuno.