Halaman 6:
Nasiens: …meskipun kakak laki-lakiku Sixta, urutan kedua, memiliki warisan Peri yang kuat, dia tidak bisa menerima kenyataan bahwa sayapnya belum tumbuh. Urutan ketiga, kakak laki-lakiku Berte adalah satu-satunya yang memiliki telinga runcing dan membencinya. Menurutku itu bukan masalah. Urutan keempat dan kelima, kakak perempuanku Zana dan Jillian, memiliki warisan Raksasa yang kuat tetapi mereka merasa terganggu karena ukurannya yang sedikit lebih kecil dari Raksasa berdarah murni. …dan urutan keenam sebelum aku, Phona, masih belum tahu dia akan menjadi seperti apa.
Tioreh: Lalu!?
Nasiens: Apa?!
Halaman 7:
Tioreh: Suatu hari nanti, dia akan menjadi seorang gadis yang jatuh cinta dengan seorang laki-laki atau sebaliknya… Papa berkata bahwa hal itu relatif umum terjadi di kalangan Peri.
Nasiens: Seorang gadis jatuh cinta dengan seorang laki-laki… seorang laki-laki jatuh cinta dengan seorang perempuan… Sungguh misterius.
Tioreh: Tapi ini bukan untuk Peri sih…
Nasiens: Apa?
Halaman 8:
Nasiens: Mustahil… Aku seorang manusia!!! Bagaimana kau bisa mengetahuinya?
Tioreh: Karena kau diselamatkan oleh manusia?
Nasiens: Bukan itu… Tapi aku tidak bisa terbang di langit.
Tioreh: Sekarang banyak peri yang tak bisa terbang kok. Nassie, kau bilang kau merasa lebih baik sejak kau datang ke sini, bukan?
Nasiens: Iya sih…
Halaman 9:
Tioreh: Pertama-tama, itu sangatlah aneh. Tidak ada Manusia yang bisa hidup dengan baik di dunia ini.
Nasiens: Mengapa demikian?
Tioreh: Udara di alam Peri begitu kental, manis hingga sebenarnya menjadi racun bagi mereka. Tinggal di sini dalam waktu lama menyebabkan vertigo atau asma dan jatuh sakit bahkan tanpa meninggal karenanya…