Dialog dan Raw Lengkap Manga Oshi no Ko Chapter 143 Bahasa Indonesia: Complete Affirmation Otaku, Ruby Cium Aqua!

March 12, 2024
comments
Sorenamoo
Posted in Jejepangan Manga

Manga Oshi no Ko chapter 143 mengungkapkan detik-detik Aqua Hoshino dan Ruby Hoshino berciuman.

Perlu diketahui, Oshi no Ko chapter 143 ini berjudul Complete Affirmation Otaku.

Dalam Oshi no Ko chapter 143, Aqua dan Ruby berusaha mendekatkan diri untuk adegan ciuman dalam film mereka.

Disclaimer: Artikel ini mengandung spoiler manga Oshi no Ko

Dialog dan Raw Lengkap Manga Oshi no Ko Chapter 143 Bahasa Indonesia: Complete Affirmation Otaku!

Halaman 1

002

Oshi no Ko Chapter 143: Complete Affirmation Otaku

Tulisan: Untuk merespon saran berlatih adegan ciuman, Sensei…

Aqua: Dekapanmu terlalu kuat, leherku sakit…

Ruby: Soalnya, Sensei, kalau aku tak mendekapmu sekuat ini, aku merasa kamu akan menghilang…

HALAMAN 2

001

Ruby: Sama seperti waktu itu, walau sekali saja… tolong panggil aku Sarina-chan lagi…

Aqua: Daripada mengatakan hal konyol, sebaiknya gosok gigimu dan tidur sana.

Ruby: Tidak mau, aku tak mau tidur dulu!

HALAMAN 3

003

Ruby: Panggil aku Sarina-chan!

Aqua: Usia mentalmu sama seperti waktu itu.

Ruby: Aku tak akan tidur sebelum kamu melakukannya!

Aqua: Kau memaksaku melakukan sesuatu?

Ruby: Iya dong. Walau bagaimanapun, Sensei selalu mendengarkan keegoisanku.

HALAMAN 4

004

Aqua: Setelah ini kau tidur, ya?

Ruby: Iya!

Aqua: Ini sudah waktunya untuk tidur, Sarina-chan. Jadi dengarkan Sensei-mu ini baik-baik…

HALAMAN 5

005

Ruby: Sensei! Sensei! Nikahi aku dong!

Aqua: Kalau terus begitu, aku bisa mati secara sosial, hentikan.

Ruby: Sensei, dengarkan aku! Sekarang aku sudah 18 tahun, Sarina akhirnya jadi dewasa, puji aku dong!

Aqua: Memujimu?

HALAMAN 6

006

Aqua: Iya, iya Sarina-chan, kau hebat. Menurutku, kau sudah berjuang sangat keras.

Ruby: Lagi, lagi, lagi!

Aqua: Sarina-chan, Sarina-chan, Sarina-chan, apakah itu sudah cukup?

Ruby: Kebahagiaan tertinggi, maksimal!

Aqua: Kau cepat sekali mencapai kebahagiaan tertinggi

Ruby: Memang begitu kok.

HALAMAN 7

007

Ruby: Aku bisa bahagia maksimal hanya dengan melihat Sensei di rumah sakit lho.

Aqua: Maafkan aku, Sarina-chan.

HALAMAN 8

008

Aqua: Aku tidak sama dengan Sensei yang dulu. Aku tak bisa sebebas dulu lagi, melakukan yang terbaik soal apapun yang ada di depanku, mengatakan hal konyol atau melakukan apapun yang ingin kulakukan. Aku tak bisa melakukan hal itu sekarang mengingat bisa hidup saja membuatku merasa bersalah.

HALAMAN 9

009

Aqua: Aku tak bisa tertawa lagi

Ruby: Memang benar, Sensei yang dulu sering tertawa, aku juga jarang tertawa sejak ibuku meninggal. Sensei dingin yang bertingkah seperti itu juga imut kok. Tidak apa jika kau ingin tertawa lho.

Aqua: Itu mustahil…

HALAMAN 10

010

Aqua: Aku sudah banyak berbohong pada orang-orang. Demi keinginan egoisku, aku telah menyakiti banyak orang. Mana mungkin aku bisa tertawa sekarang?

Ruby: Aku telah belajar caranya tertawa. Mau tau rahasianya?

Aqua: Boleh, beritahu aku rahasianya.

HALAMAN 11

011

Ruby: Oshi (Sesuatu yang disukai)! Dunia bersinar saat ada Oshi! Dengan itu, aku bisa mencintai dunia yang terkutuk ini! Selama aku mendukung Oshiku, aku merasa ada makna dalam kehidupanku! Sensei, kaulah Oshiku!

HALAMAN 12

012

Ruby: Terima kasih karena sudah hidup! Sensei, hidup itu menyenangkan lho! Hanya bisa hidup saja sudah membuatku bahagia!

Aqua: Apa itu tidak masalah?

Ruby: Tidak apa, aku adalah otakumu lho, kau ingat? Kau butuh waktu berhari-hari untuk mendapatkan tiket konser itu?

HALAMAN 13

013

Ruby: Saat kau kembali dengan wajah seolah-olah tak terjadi apapun, pada saat itu, Sensei terlihat seperti kakakku yang sekarang. Lalu, apa yang berubah? Tidak ada yang berubah? Kau masih pria yang kucintai dulu… cinta pertamaku…

HALAMAN 14

014

Ruby: Sensei, apa kamu suka padaku?

Aqua: Ah, tentu saja, Sarina-chan.

Ruby: Aku juga suka padamu. Selama ini kau menahannya sendiri, berpura-pura sok kuat padahal lemah.

HALAMAN 15

015

Ruby: Selalu, selalu terluka, menahan rasa sakit dan penderitaan, walau begitu, aku mencintaimu karena kau selalu berusaha bergerak maju apapun yang terjadi. Rasa sakit Sensei, kelemahan dan kebaikanmu, aku mengonfirmasi semuanya. Tapi jangan pernah lupa, aku memang Otakmu dan di saat yang bersamaan…

HALAMAN 16 DAN 17

016