Halaman 16
Himawari: Kurama… kau… rubah yang selalu bersama ayahku, ‘kan? Mengapa kau ada di sini?
Himawari: Tidak, tunggu dulu… ini tempat apa?
Kurama: Ini bukanlah sebuah tempat fisik. Hal yang kau lihat saat ini adalah visualisasi dalam pikiranmu. Kita sedang berada di ruang kesadaran diri.
Himawari: Kesadaran diri?
Kurama: Benar, saat ini kita berdua… berbagi satu tubuh dan satu pikiran.
Halaman 17
Shikadai: Hei, Himawari!!
Inojin: Himawari-chan!!
Shikadai: Percuma saja, dia benar-benar tak sadarkan diri! Apa kepalanya terkena sesuatu?!
Chocho: Shikadai!
Halaman 18
Shikadai: Unit Sensor! Minta bala bantuan untuk bergegas ke sini!!
Himawari: Apa maksudmu? Sebenarnya peristiwa macam apa ini?
Kurama: Seperti yang kujelaskan tadi. Aku dulu sering bersama ayahmu… Uzumaki Naruto. Tapi saat pertempuran… api hidupku terbakar habis.
Kurama: Tapi bagi Bijuu seperti kami, kematian tidak bertahan selamanya. Bahkan jika tubuh fisik dan jiwa kami lenyap… komponen kami masih tetap ada…
Kurama: Kami akan selalu terlahir lagi di suatu tempat.
Halaman 19
Himawari: Komponen?
Kurama: Soal berapa lama yang dibutuhkan… atau di mana kami terlahir kami… tidak ada yang tahu.
Kurama: Aku sendiri tidak menyangka… akan berada di dalam tubuhmu… ataupun akan terlahir secepat ini.
Kurama: Ada banyak sekali misteri di dunia ini. Mungkin hal ini bisa terjadi karena kau mendapatkan sebagian chakraku saat kau lahir, atau mungkin…
Kurama: Aku ditarik oleh darah Uzumaki dan Hyuga yang mengalir di nadimu… mungkin inilah takdirku.
Halaman 20
Kurama: Pokoknya, hasilnya sudah terlihat. Aku tidak akan berbasa-basi lagi. Akan lebih baik jika aku menerima keadaan ini dan begerak maju…
Kurama: Kau juga berpikir demikian, bukan?
Himawari: Namaku… Himawari Uzumaki… senang bertemu denganmu… Kurama…