Manga Blue Lock 235 berjudul Meaning of Being Born, berfokus pada keputusan tak terduga Hiori Yo.
Selain itu, manga Blue Lock 235 juga memperlihatkan Isagi yang menemukan peluang emas baru.
Berikut dialog dan raw lengkap manga Blue Lock 235.
Disclaimer: Artikel ini mengandung spoiler manga Blue Lock 235
Chapter 235: Meaning of Being Born/ Makna Dilahirkan
Halaman 1
Bahkan dengan serangan kombinasi Isagi dan Hiori, mereka belum bisa mencetak gol terakhir! Pertahankan masa depanmu sendiri di lapangan yang penuh kekacauan!!
Hiori: Kami kurang satu langkah lagi untuk mencetak gol, ada yang hilang!
Pemain Ubers: Cepat ambil bolanya! Jangan sampai direbut!
Halaman 2
Kunigami dan Aryuu saling berebut bola. Aryu mengalahkan Kunigami dengan sundulannya.
Halaman 3
Aiku: Masih belum…
Kaiser: Minggir!
Halaman 4
Isagi: Di sana!
Isagi langsung berlari agar Barou tak punya kesempatan mengejar. Hiori berhasil mendapatkan bola
Isagi: Hiori, sekali lagi!
Halaman 5
Hiori: Jika Isagi mengharapkan aku melakukan hal itu lagi… aku akan menciptakan peluangnya! Satu langkah lebih maju dari yang baru saja dia bayangkan! Bentuk baru dari sebuah serangan! Satu langkah ke masa depan dari yang diharapkan Isagi!
Halaman 6
Hanya saja, Hiori jadi teringat orangtuanya
Ayah Hiori: Benar sekali! Maju, Yo!
Ibu Hiori: Kami mengandalkanmu!
Ayah Hiori: Pemain terbaik dunia, ‘kan? Pemain terbaik dunia!
Ibu Hiori: Kami percaya padamu!
Halaman 6
Hiori: Ah… hidup dengan ekspektasi orang lain… aku datang ke Blue Lock karena membenci hal itu, tapi sekarang aku malah memenuhi harapan Isagi
Isagi: Berikan bolanya, Hiori!
Hiori: Tapi aku tidak membenci ekspektasi Isagi… apa jawaban yang benar?
Halaman 7
Tiba-tiba dia teringat Ego
Ego: Tembak, itu tugas seorang striker, ‘kan?
Hiori: Ah.. begitu ya, ini adalah Blue Lock… hal terakhir yang hilang… adalah tembakanku?
Hiori tampak ragu. Isagi terus menahan Aiku
Halaman 8
Isagi: Hiori, lihat aku!
Hiori: Tidak, tapi Isagi yang membuatku bisa sejauh ini!
Isagi: Oper!
Ego: Tembak
Hiori: Masa depan apa yng kupilih
Halaman 9
Hiori mengingat yang Karasu katakan di masa lalu
Karasu: Berharaplah pada dirimu sendiri, hanya itu satu-satunya cara untuk memulai semuanya, dasar bodoh
Halaman 10
Hiori: Ah, begitu ya… aku belum membuat keputusan hingga sekarang… aku melarikan diri dari masa depanku dengan menyalahkan orangtuaku, karena dengan begitu aku tidak akan terluka, dan karena aku takut jika aku tidak punya alasan untuk bermain sepak bola lagi, tidak ada yang akan mencintaiku lagi, lalu hidupku terasa hampa!
Halaman 11
Hiori: Aku manusia yang menjijikkan… berpura-pura menjadi keren, sampai kapan aku harus melarikan diri…
Halaman 12
Hiori: Berhentilah menggunakan ekspektasi orang lain sebagai alasan! Jika itu membuatmu merasa hampa, biarkan saja!
Halaman 13
Hiori: Jika aku terlahir sebagai pemain bola, tembakan ini akan menjadi masa depanku!
Hiori tiba-tiba menembakkan bola
Halaman 14
Isagi: Hiori…
Halaman 16
Aiku: Menembak?
Lorenzo: Eh, serius?
Halaman 17
Halaman 18
Halaman 19
Igaguri: Ah, hampir saja!
Aiku: Bagus, Sendou!
Hiori: Ah, sialan, sepertinya aku tidak terlahir sebagai pemain sepak bola…
Halaman 20
Walau gagal mencetak angka, sepertinya Isagi melihat sesuatu…
Isagi: Bagus Hiori, aku menemukannya, teori super untuk meraih kemenangan
Isagi merasakan kesempatan baru meraih kemenangan di tembakan gagal Hiori! Hancurkan kesulitan dengan logika baru yang telah diperoleh!
Bersambung ke chapter 236: Goodbye/ Selamat Tinggal