One Piece merupakan salah satu seri manga dan anime yang paling terkenal dengan banyaknya hal-hal hebat yang menyertainya, baik dari segi keunikan cerita, latar, pengembangan karakter, dan berbagai hal lainnya. Hal ini membuat para kru Topi Jerami dari Luffy hingga Usopp memiliki banyak penggemar dari seluruh dunia.
Meski dengan segudang hal hebat yang dimilikinya, One Piece tetap tidak luput dari kontroversi di dunia nyata.
Hal ini dapat kita lihat dari kolom SBS (Shitsumon wo Boshu Suru) yang merupakan kolom tanya jawab antara Eiichiro Oda dengan para fansnya.
Kolom SBS ini terdapat di setiap volume manga One Piece, yang mana kolom ini sering menyediakan informasi yang tidak akan kalian temukan di tempat lain.
Informasi ini termasuk latar belakang karakter, detail acak tentang para karakter utama, hingga tanggal ulang tahun mereka.
Pada kolom SBS edisi ke-56, ada seorang fans yang bertanya tentang asal negara para kru Topi Jerami jika mereka berasal dari dunia nyata.
Oda pun mengatakan “Jika hanya dilihat dari penampilan mereka”, kru Topi Jerami berasal dari berbagai negara yang berbeda-beda.
Luffy dari Brazil, Zoro Jepang, Nami Swedia, Sanji Prancis, Chopper Kanada, Robin Rusia, Franky Amerika, dan Brook dari Australia.
Meskipun ada banyak fans yang kurang setuju dan saling berdebat tentang jawaban ini, ada satu jawaban yang membuat banyak dari mereka kurang nyaman.
BACA JUGA: 5 Jenis Kekuatan Buah Iblis Paling Aneh dalam Serial One Piece Part 1
Yaitu jawaban Oda bahwa Usopp berasal dari Afrika.
Tentu saja masalahnya bukan karena Oda “tidak sengaja” mengabaikan kalau Afrika adalah sebuah benua dengan berbagai negara di dalamnya.
Yang menjadi masalah adalah pernyataan dari jawaban Oda sebelumnya yang mengatakan “Jika hanya dilihat dari penampilan mereka”.
Dengan jawaban itu, banyak perhatian pembaca langsung tertuju pada “keunikan” karakter Usopp yang memiliki bibir besar, yang mana hal ini sudah lama menjadi kiasan rasis untuk menghina dan merendahkan orang kulit hitam, bahkan hingga saat ini.
Ditambah lagi dengan hidung Usopp yang besar, menambah ketidaknyamanan bagi banyak pembaca, mereka khawatir kalau karakter Usopp terlihat mirip dengan karikatur blackface, sebuah kiasan menjijikkan yang juga telah digunakan untuk menghina dan merendahkan orang kulit hitam sepanjang sejarah.
Meski bukan kesengajaan, itu adalah masalah utama pada desain karakter sang penembak jitu kru Topi Jerami ini.
Ini adalah contoh sempurna tentang bagaimana kekreatifitasan tanpa disadari dapat mendekati kiasan dan klise yang berasal dari sejarah rasisme jika sang kreator tidak mempertimbangkan keputusan kreatif mereka dengan lebih berhati-hati.
Kejadian ini menunjukkan bahwa dalam dunia media global, penulis, seniman dan pencipta harus sangat berhati-hati untuk memastikan mereka tidak memasukkan stereotip ofensif dalam karya mereka.
Baca berita dan informasi mengenai anime serta manga lainnya hanya di Sorenamoo