Hashira Angin Sanemi Shinazugawa merupakan salah satu sosok di serial Kimetsu no Yaiba yang memiliki masa lalu penuh tragedi.
Sanemi Shinazugawa berasal dari keluarga yang relatif miskin dan dia tinggal bersama orang tua serta keempat saudara kandungnya.
Dia memiliki ibu yang sangat baik dan penuh kasih sayang, namun ayahnya, di sisi lain, adalah pria yang sangat kasar.
Ayah Sanemi suka minum-minum dan berjudi.
Dan setiap kali dia kalah dalam perjudian atau suasana hatinya sedang buruk, dia akan melampiaskannya pada putra-putranya.
Ibu mereka selalu datang untuk melindungi mereka dari murka sang ayah.
Meskipun bertubuh kecil, dia akan selalu berusaha yang terbaik untuk melindungi dan merawat putra-putranya.
Namun saat dia tidak ada, Sanemi harus menerima pukulan dari ayahnya demi melindungi adik-adiknya.
Suatu hari, ayahnya berkelahi dengan orang yang salah, dan akhirnya terbunuh.
Di satu sisi, meninggalnya sang ayah berarti keluarga mereka tidak lagi harus menderita karena kekerasan yang dilakukannya.
Namun, di sisi lain, ibu mereka juga menjadi satu-satunya pencari nafkah keluarga.
Jadi sebagai anak tertua, Sanemi mengambil tanggung jawab untuk bekerja dan mencari uang untuk membantu ibunya.
Dari waktu ke waktu, adik laki-lakinya, Genya, juga membantu dia.
Kehidupan mereka mungkin memang lebih sulit, tapi Sanemi, ibunya, dan saudara-saudaranya dapat tersenyum dan merasa bahagia.
Hingga suatu malam, ibu mereka tidak pulang setelah bekerja.
Sanemi keluar mencari ibu mereka, dan menyuruh Genya untuk menjaga saudara mereka untuk sementara waktu.
Beberapa jam berlalu, dan tiba-tiba sesosok tubuh gelap menerobos masuk ke dalam rumah mereka, menghancurkan segalanya.
Makhluk ini bergerak dengan cepat dan aneh, sehingga saudara-saudaranya tidak punya waktu untuk berlari atau membela diri.
Dalam hitungan menit, makhluk tersebut berhasil menyerang saudara kandungnya.
Sanemi masuk ke dalam ruangan dengan parang di tangannya dan mengayunkannya ke arah penyusup itu.
Makhluk itu mencoba melompat keluar jendela, tetapi Sanemi segera mengejarnya dan mengalahkannya.
Namun, setelah semuanya tenang, Sanemi dan Genya akhirnya bisa melihat makhluk ini dengan jelas.
Ternyata itu adalah ibu mereka.
Melihat ibunya mati kehabisan darah, Genya secara naluriah berteriak dan menyebut sang Hashira Angin sebagai pembunuh.