Bungou Stray Dogs season 4 bahasa Indonesia

Bungou Stray Dogs Season 4: 15 Jurus Terkuat, Chuuya Nakahara Tempati Posisi Pertama

February 8, 2023
comments
Sorenamoo
Posted in Anime Jejepangan Manga

Bungou Stray Dogs Season 4, yang ditulis oleh Kafka Asagiri dan dianimasikan oleh Studio Bones, merupakan serial berbasis aksi yang menghadirkan karakter berbeda dengan kemampuan unik.

Anehnya, anime Bungou Stray Dogs Season 4 menggunakan nama individu di kehidupan nyata untuk karakternya, dengan kemampuan berdasarkan karya sastra tertulis mereka.

Plot Bungou Stray Dogs Season 4 berpusat pada bentrokan antara Port Mafia, sebuah organisasi penjahat terkenal, dan Armed Detective Agency, sebuah organisasi yang melindungi masyarakat dari propaganda Port Mafia.

Kadang-kadang, organisasi asing seperti Guild juga ikut bergabung.

Anime Bungou Stray Dogs Season 4 mengungkapkan beberapa kemampuan unik dan kuat sepanjang pengembangan alur cerita.

Nah, dari semua kemampuan Bungou Stray Dogs Season 4, mana yang paling kuat? Berikut daftar 15 jurus terkuat mulai dari yang lemah hingga paling luar biasa.

15. Another

Another milik Yukito Ayatsuji adalah proses yang tidak dapat dihentikan, bahkan oleh Ayatsuji sendiri. Jurus ini memicu kematian korbannya secara tidak sengaja melalui sebab apapun, tanpa memperhatikan jarak atau penghalang material apapun di jalannya.

Fitur unik dari kemampuan ini tidak bisa diimbangi oleh hal lain, termasuk No Longer Human milik Osamu Dazai. Another hanya dapat diterapkan pada penjahat saja. Bahkan mereka yang mungkin secara tidak langsung menyebabkan kejahatan dengan menggunakan cara manipulatif juga menjadi pengecualian dari kemampuan ini.

14. The Perfect Crime

The Perfect Crime merupakan kemampuan sakti yang dimiliki oleh Mushitarou Oguri. Jurus ini memungkinkan dia untuk menghapus dan mengganti bukti kejahatan yang dilakukan. Teknik ini membuatnya menjadi musuh detektif manapun. Hal ini dilakukan dengan mengubah realitas bukti yang mungkin ada.

Meskipun memiliki keterbatasan tertentu, seperti ketidakmampuannya untuk mengutak-atik apa yang telah dilihat atau didengar saksi di TKP, kemampuan ini masih mampu melakukan banyak kerusakan.