Boruto: Manga Boruto Menunjukkan Kalau Naruto Tidak Cocok Menjadi Seorang Hokage
- February 27, 2022
- comments
- Urusai
- Posted in JejepanganManga
Salah satu aspek kunci yang langsung diketahui oleh para penonton yang melihat Naruto adalah menjadi seorang Kage harus bisa berhati-hati terhadap cinta dan keterikatannya.
[Peringatan, Mengandung Spoiler dari Manganya, Silahkan Lanjut Baca Jika Tidak Keberatan]
Dunia Shinobi Naruto selalu berada di ambang perang yang sangat membutuhkan hasil terbaik, sehingga seorang pemimpin desa, seperti Konoha, harus bisa sedikit lebih dingin untuk mencapai hal tersebut.
Sayangnya, manga Boruto menunjukkan kalau Naruto tidak akan bisa melakukan hal ini.
Sifatnya membuat tim nya lebih rentan di lapangan, yang mana sangat jelas kalau seorang pemimpin penting seperti Hokage tidak boleh seperti itu.
Sebenarnya sama sekali tidak ada tujuan untuk menjatuhkan karakter Naruto, karena dia telah melakukan berbagai hal dengan hasil yang sangat bagus.
Dia menyelamatkan dunia berulang kali dari musuh besar seperti Kaguya, Isshiki, dan klan mereka.
Dia juga sudah mengorbankan banyak hal, dia kehilangan teman seperti Neji, keluarganya, dan sekarang dia telah kehilangan Kurama.
Naruto membuat dirinya tampak tidak terlalu terpengaruh karena hal tersebut agar tetap bisa menjalankan tugasnya dan memperlakukan seluruh aliansi seperti seorang ayah, tidak peduli dari manapun dia berasal.
Tapi sifatnya ini menimbulkan masalah besar.
BACA JUGA: Boruto: Fakta Kenapa Sarada Memakai Kacamata Meski Dia Seorang Uchiha, Rupanya Ini Alasannya!
Jika dilihat dari beberapa Hokage sebelumnya, sama seperti Hashirama sang Hokage Pertama yang membuat kenaifannya memberikan jalan kepada Madara dan klan Uchiha membawa kerusakan.
Minato sebagai Hokage Keempat juga menjalani rute yang sama dan hampir kehilangan desa Konoha saat Obito mengambil Kyubi dan membuatnya mengamuk di dalam desa.
Tobirama sang Hokage Kedua lebih sukses dalam hal ini, karena sifatnya yang lebih sinis dan lebih mementingkan pekerjaannya, meski setelahnya Hiruzen sebagai Hokage Ketiga yang melanjutkannya memberikan lampu hijau pada pembantaian klan Uchiha.
Jika disederhanakan, pilihan berat harus bisa diambil dalam waktu singkat, yang mana untuk seorang pemimpin, hal ini sama sekali tidak boleh dikompromikan.
Perasaan pribadi harus dipinggirkan terlebih dulu untuk kepentingan keamanan tempat yang dipimpinnya.
Naruto sudah gagal dalam hal ini karena dia memilih untuk tidak membunuh Boruto yang membuatnya sangat rentan untuk dirasuki oleh Momoshiki, yang mana para Kage lain tidak terlalu menyukai sifatnya ini jika dilihat dari kacamata tanggung jawabnya sebagai seorang pemimpin.
Mereka melihatnya sebagai bias, tapi tetap mengakui kalau memang seperti itulah Naruto, karakter yang penuh dengan harapan.
Dia akan melakukan hal yang sama kepada siapapun, tidak hanya kepada anaknya saja, karena itulah dia menjadi salah satu pahlawan “budaya populer manga/anime” terbaik.
Tapi tetap saja caranya yang membiarkan Kawaki tanpa pengawasan dan juga mengizinkan Amado memberikan kekuatan kembali kepadanya, membuat Boruto hampir kehilangan nyawa.
Kawaki mencoba untuk membunuh “saudaranya” tersebut karena dia tidak bisa membiarkan Momoshiki bangkit kembali, yang mana dalam hal ini, bisa dikatakan Kawaki adalah seorang pemimpin yang lebih baik daripada Naruto.
Satu hal ini juga membuat Shikamaru sangat khawatir, bahkan yang menjadi lebih buruknya, saat Shikamaru menyuruh Naruto meninggalkan dulu tubuh Boruto dan membantu bertarung melawan Code, sang Hokage malah terdiam disana, ya, di tengah-tengah pertarungan penting yang akan sangat mempengaruhi keamanan desa yang sudah dia dan leluhurnya lindungi selama ini.
BACA JUGA: Boruto: 10 Momen Kontroversial Boruto, Banyak Argumen dan Debat dari Para Fansnya!
Naruto bahkan menghilangkan Mode Sagenya, yang mana membuat Shikamaru sedikit kesal, karena dia adalah seorang Hokage dan salah satu tanggung jawab terbesarnya sedang berada tepat dihadapannya.
Tentu saja Shikamaru juga sangat paham kalau saat itu Naruto sedang bersedih, tapi selain sebagai seorang ayah, Naruto juga seorang Hokage, lain cerita kalau Naruto hanya shinobi biasa yang tidak memiliki kewajiban pada nyawa orang lain, tapi sayangnya saat ini Naruto adalah seorang pemimpin yang dipercayakan nyawa banyak orang yang dipimpinnya, bukankah Naruto selama ini selalu mengatakan kalau seluruh desa adalah keluarganya?
Pada akhirnya, mereka harus bisa memilah dengan bijak apa yang harus mereka lakukan dalam situasi seperti itu.
Tsunade sangat memahami hal ini saat Jiraiya terbunuh oleh Akatsuki, dan Kakashi pun sering mengingatkan Naruto untuk memisahkan keluarga dari strategi.
Sayangnya, pahlawan kita ini tidak dapat melakukannya.
Untungnya, Kawaki berhasil mengusir Code setelah menang telak dalam pertarungan mereka meski setelahnya ada gangguan lain yang membuatnya tidak bisa mengakhiri Code.
Satu hal ini membuat Shikamaru khawatir karena emosi tersebut akan melemahkan sang Hokage kalau terus berlangsung seperti ini.
Serangan penting ini seharusnya menyadarkan Naruto kalau dirinya terlalu lembut dan harus menjadi lebih tegas lagi.
Kalau dia masih seperti ini, dan terus-terusan gagal saat melawan musuh seperti Code dan Eida, bukan tidak mungkin aliansi yang telah dipertahankannya selama ini akan hancur sebelum dia menyadarinya.
Baca berita dan informasi mengenai anime serta manga lainnya hanya di Sorenamoo