Boku no Hero Academia perkenalkan penjahat wanita paling mematikan, siapakah dia ?
(Konten ini mengandung spoiler dari Manga Boku no Hero Academia Chapter 312)
Dalam Chapter 312 manga memperlihatkan Deku yang sedang berjalan-jalan di Jepang yang dipenuhi oleh para penjahat.
Dia terlihat putus ada dalam langkahnya untuk memancing All For One.
Deku mengalahkan Muscular dan menghentikan kekerasan terhadap wanita tak berdosa dengan Quirk Mutasi.
Ternyata setelah itu muncullah penjahat yang sangat berbahaya untuk dia tangani.
Penjahat ini ternyata adalah seorang wanita bernama Lady Nagant sang mantan pahlawan pengkhianat yang dulunya dipenjara di penjara Supermax Tartarus dan kemudian diselamatkan oleh All For One.
Nagant menjadi Sniper terbaik Jepang dengan jarak jangkauan tembak mencapai 3 km dan melebihi Pro Hero bernama Snipe.
Snipe sendiri mengaku tak bisa unggul darinya meskipun dia sudah memakai Quirk dan si wanita ini tak memakai Quirk.
Pada dasarnya, Nagant bisa mengubah lengannya menjadi berbagai macam senapan dan membuat berbagai macam jenis peluru dari rambutnya.
BACA JUGA : Boku no Hero Academia : Butuh Banyak Belajar, Penguasaan One For All Deku Masih Sangat Berisiko
Bahkan kemampuan tembakan dari Nagant hampir bisa melukai Deku, padahal Deku sudah memakai Danger Sense dengan baik.
Hawks sendiri sudah mengingatkan agar jika bertemu dengan Lady Nagant, mereka harus pergi dan lari serta tak usah berurusan dengannya.
Orang sekaliber Hawks pun mengatakan hal demikian.
Kilas balik Lady Nagant menunjukkan bahwa dirinya direkrut oleh All For One untuk menangkap Deku dan diberikan Quirk kedua yaitu Air Walk.
Quirk ini membuatnya bisa untuk mengatur tembakan jarak jauh pada musuhnya dan menjadikan kemampuan serangan lebih mematikan.
Maka Nagant bukanlah lawan yang biasa untuk Deku, ini membutuhkan lebih dari sekedar kerja keras untuk mengalahkannya.
Bagaimana langkah Deku untuk menangani Nagant ? Pastinya akan semakin seru buat Chapter selanjutnya yak !
BACA JUGA : Spoiler Manga Boku no Hero Academia Chapter 307: Ketika Penduduk Sudah Tak Sudi Percaya Pada Pahlawan