Raw Blue Lock 314 yang berjudul “Nucleus” bukan hanya menyoroti dominasi Oliver Aiku sebagai otak pertahanan Blue Lock, tapi juga memperlihatkan kebangkitan agresif timnas Nigeria sebagai ancaman nyata dalam pertandingan.
Dalam chapter yang intens ini, para pemain Nigeria menunjukkan strategi serangan balik yang tak terduga, cepat, dan penuh presisi.
Salah satu momen paling mencolok adalah ketika Oboabona, bek tengah Nigeria, berhasil merebut bola dari lini belakang.
Momen itu menjadi titik balik permainan.
Dengan tenang dan akurat, ia mengalirkan bola ke sisi sayap yang dihuni oleh Onazi—pemain dengan kecepatan gila yang tak bisa diremehkan.
Gerakan Onazi seolah membelah ruang, melesat seperti kilat dan memaksa Blue Lock untuk mengatur ulang formasi bertahannya dalam keadaan panik.
Nigeria digambarkan sebagai tim dengan karakteristik fisik kuat, cepat, dan punya insting taktis tinggi. Setiap pemain tampak memiliki spesialisasi yang tajam. Misalnya:
Onazi dikenal sebagai wing demon, julukan yang merujuk pada kecepatannya yang luar biasa dalam membelah sisi lapangan. Dalam komunitas penggemar, ia juga disebut sebagai “Angin Afrika”.
Oboabona, sang bek tengah, sering disebut “Tank Afrika”. Meski bertahan, dia sangat efektif dalam membangun serangan balik dengan akurasi umpan panjang yang mematikan.
Kuso, gelandang Nigeria, menjadi sorotan karena kemampuan membaca ruang yang hampir setara dengan Isagi. Dia memainkan peran sebagai ‘pemusik’ yang menyusun tempo serangan dengan satu-dua sentuhan cepat.
Kehadiran Nigeria dalam kompetisi Blue Lock memberi warna baru.
Mereka tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga strategis.
Dalam chapter 314, kerja sama antar pemainnya terasa organik dan taktis—mereka tahu kapan harus menekan, memancing ruang, dan mengubah arah serangan secara kolektif.