Blue Lock Chapter 309 yang berjudul Reunion membawa pembaca ke titik balik menjelang Piala Dunia U-20.
Yoichi Isagi, Meguru Bachira, dan Rin Itoshi akhirnya kembali ke fasilitas Blue Lock—tempat segalanya bermula dan kini jadi arena pertarungan terakhir menuju panggung dunia.
Ego Jinpachi pun menyambut mereka, bukan dengan pelukan, tapi dengan tantangan: kamp pelatihan terakhir yang akan menentukan siapa yang layak mengenakan seragam tim nasional Jepang U-20.
Setelah undian grup diumumkan, netizen geger.
Jepang tergabung dalam “Grup Maut” bersama Nigeria, Prancis, dan Inggris.
Tapi Isagi tidak gentar sedikit pun. Ia malah terlihat lebih fokus dan siap menghancurkan siapa pun demi satu tujuan: menjadi striker nomor satu di dunia.
Momen kecil tapi hangat terjadi ketika Bachira iseng bertanya apakah Isagi tambah tinggi.
Rin pun dengan datar menyebut ia bertambah 1 cm.
Sebuah obrolan ringan yang justru memperlihatkan betapa eratnya mereka, meski semua tahu… sebentar lagi mereka bisa jadi musuh dalam satu tim.
Sesampainya di Blue Lock, mereka disambut oleh para pemain lain yang sudah lebih dulu tiba.
Di sinilah Ego Jinpachi memberi pidato berapi-api: bahwa mereka harus meninggalkan ikatan lama, menanggalkan sejarah, dan membuang pemikiran “demi Blue Lock.” Yang ia inginkan adalah ego murni, dorongan mutlak untuk menang.
Ego juga mengingatkan: musuh pertama mereka adalah Nigeria, lalu Prancis yang memuncaki peringkat dunia, dan terakhir… Inggris, tempat lahirnya sepak bola. Dengan sisa waktu 30 hari, tak ada pilihan selain all out dalam pelatihan ini.