“Kau (Ichika) sangat mirip dengan ibumu,” kata sang ayah dalam flashback ini.
“Dia meninggal waktu melahirkan seorang wanita.”
“Kita tidak membutuhkan siapapun di klan Yami orang yang tidak bisa bertarung,” sambungnya.
Setelah kilas balik tersebut, Ichika sampai pada momen di mana ia menceritakan lagi kengerian yang ia lihat di depan mata.
Ia memandang Yami sedang memegang pedangnya dan terdapat banyak orang tergeletak tak bernyawa di sekitarnya.
Ichika lantas menyimpulkan Yami-lah yang melakukan pembunuhan tersebut.
Asta jelas tak terima dengan tuduhan tersebut.
Ia memiliki keyakinan kuat bahwa sang komandan tak akan melakukan hal senekat itu.
Asta membela Yami dan benar-benar tak terima dengan ucapan Ichika.
Dari hal tersebut, keduanya bersiap untuk berduel.