Episode ini menceritakan Rimuru yang mengadakan turnamen sumo. Judul dari episode ini didapatkan dari turnamen sumo yang berakhir menjadi “butt sumo”.
Episode 2 berjudul “The Tragedy of M?”.
Episode ini memiliki latar waktu yang sama seperti episode 1 atau lebih tepatnya sebelum Rimuru pergi dari Rimuru City di episode 20.
Di episode ini, Rimuru memutuskan untuk membuat versi boneka dirinya dengan harapan agar boneka tersebut dapat menghalangi Shion dan Shuna agar tidak bertengkar karena dirinya, yang mana dibutuhkan misi untuk mengumpulkan bahan-bahannya di danau, hal ini berujung pada pertemuan dengan monster bawah air yang aneh.
Dari baju renang sampai tentakel, ini adalah episode yang paling berisi konten fanservice.
Episode 3-5 merupakan 3 bagian dari arc “Rimuru’s Glamorous Life as a Teacher”
Setting waktu di episode ini berada di sekitar episode 23, diantara para murid yang mendapatkan roh mereka dan saat Rimuru kembali ke Rimuru City.
Ini menunjukkan bagaimana dia dan para muridnya terlibat di dalam “pelatihan luar ruangan” Freedom Academy, yang mana melibatkan seluruh kelas dengan didampingi para guru sebagai pengamat/pemberi nilai dan pergi ke satu tempat, setelah itu mengeksplorasi gua buatan
Kawanan bandit berniat mengambil keuntungan dari tes tersebut juga menjadi faktor dalam cerita ini, seperti Rimuru yang bersaing dengan guru lainnya.
Cerita ini tidak boleh dilewatkan, karena memperkenalkan karakter dan situasi yang mungkin akan terhubung dengan cerita nantinya, termasuk guru wanita yang mengagumi Shizue tapi merasa dirinya tidak dapat melakukan apapun terhadap murid Shizue dan petunjuk plot besar yang melibatkan specter.
Iblis yang menyebut dirinya sebagai Kuro, yang mana muncul di akhir episode 23 dan sosok yang berhubungan dengan cerita masa lalu Shizue di episode 24, juga muncul disana.
Mengapa Anime ini Sangat Sukses
Cerita tentang protagonis yang overpower sudah banyak bertebaran dimana-mana, tapi untuk cerita seperti ini agar mendapatkan penonton yang lebih luas, mereka harus memiliki antara semacam pembatas untuk sang protagonis atau nilai hiburan daripada hanya melihat protagonis yang menyombongkan kekuatannya.
Slime lebih mendekati nilai kedua daripada yang pertama, dan melakukannya dengan sangat bagus sampai kemampuan Rimuru yang hampir tanpa tanding itu tertutupi.
Tim produksi dan seiyuu Miho Okasaki telah melakukan pekerjan dengan sangat baik membuat Rimuru tetap menawan di bentuk slime maupun manusianya, tapi cerita ini juga banyak terbantu dengan pemeran pendukungnya yang sebagian besar menyenangkan dan menghibur, entah itu naga Veldora, lizardman Gabiru, Gobta yang diam-diam kompeten, raja iblis Milim yang kekanakan, ataupun Shizue.
Adaptasinya juga sangat menarik dengan kemunculan cerita yang sangat emosional, terutama cerita Shizue.