Belum Afdol Kalau Tidak Baca Manganya, Ini 10 Alasan Manga Naruto Jauh Lebih Bagus Ketimbang Versi Anime
- February 16, 2022
- comments
- Haibara
- Posted in AnimeJejepanganManga
Perdebatan mengenai lebih bagus versi manga Naruto atau animenya memang sering terdengar.
Banyak fans menganggap bahwa versi manga Naruto selalu lebih bagus.
Tapi, ada juga momen ketika penonton dibuat terkesima dengan animasinya.
Meski Naruto telah tamat 5 tahun lalu, karya Kishimoto-sensei ini masih menjadi salah satu yang terbaik.
Naruto bertahan sebagai salah satu karya dengan karakter kuat, pertarungan hebat sampai jalan cerita menakjubkan.
Meski sudah menjadi maha karya, Naruto masih dinilai memiliki ‘kecacatan’.
Terutama berkaitan dengan produksi animasinya yang disebut kurang memuaskan.
Salah satu paling menonjol dari Naruto adalah pengisi suara, OST dan visual karakternya.
Meski demikian, animasi Naruto dianggap belum bisa menyamai standar manganya.
10. Manga Naruto lebih bagus soal tempo
Salah satu komplain yang didapatkan versi animenya adalah tempo yang terlalu lambat.
Terutama di bagian awal episode.
Jika adegan kilas balik dan dialog tidak berguna dihilangkan dari animenya, maka materi baru bisa didapatkan untuk setiap episodeya.
Trik seperti ini biasanya digunakan untuk menghembat budget atau menghidari balapan dengan manganya.
BACA JUGA: 10 Jutsu Paling Berbahaya di Serial Naruto Part 1, Salah Satunya Amaterasu Milik Klan Uchiha
9. Gambarnya lebih bagus
Animasi dikerjakan dengan budget minimal tapi dengan workload banyak.
Hal ini sudah menjadi rahasia umum di industri animasi.
Butuh berbulan-bulan untuk memproduksi satu episode anime dan animator harus menyesuaikan dengan gaya gambar mangaka.
Kebanyakan episode Naruto dikerjakan oleh animator amatir untuk menghemat budget.
Itu sebabnya sebagian episode Naruto terlihat jauh lebih buruk ketimbang gambar manganya.
Karena manga Naruto digambar oleh satu orang, kualitas gambar tidak akan menjadi masalah.
8. Tidak ada filler dalam manga
Di manga Naruto tidak ada filler atau cerita lepas alur yang ditayangkan di anime.
Ini karena filler berfungsi memberikan jeda agar mangaka punya waktu untuk menyelesaikan chapter.
Di tahun 2000-an, studio animasi memilih untuk memproduksi konten kualitas rendah ketimbang tidak merilis konten sama sekali.
7. Alur cerita manga lebih bagus
Industri anime belajar tentang kerugian menggunakan filler yakni bisa merusak alur cerita.
Sekarang, anime besar seperti Attack on Titan dan Jujutsu Kaisen sudah tidak menggunakannya.
Naruto sendiri mendapatkan kritikan karena fillernya menganggu alur cerita.
BACA JUGA: 10 Jutsu Paling Berbahaya di Serial Naruto Part 2, Ada Jurus Mematikan Akatsuki Pain dan Deidara
6. Tidak ada kilas balik
Perbedaan lain manga dan anime Naruto adalah tidak ada kilas balik dalam manganya.
Dalam anime, ini memang taktik untuk membuat penonton ingat dengan momen-momen tertentu.
Karena serial ini berjalan panjang, wajar apabila penonton lupa beberapa momen penting.
Tapi versi manga Naruto hanya memperlihatkan informasi penting yang tidak mengganggu alur cerita.
5. Pengembangan karakter lebih baik
Ketika karakter mendapatkan gerakan dan pengisi suara, Naruto disebut gagal menghidupkan karakter menjadi lebih baik.
Terutama ketika memahami perasaan karakter, kepercayaan serta proses pikiran mereka.
Hal ini karena banyak informasi yang tidak dibawa atau tidak dihidupkan dalam animenya.
Contohnya karakter Sakura yang lebih mendapatkan perkembangan di manga ketimbang animenya.
4. Perubahan karakter yang tidak terlihat
Mungkin mengejutkan bagi penggemar yang membaca manga sekaligus menonton animenya.
Tapi, di animenya watak dan sikap karakter terkesan tidak ada perubahan.
Di manga, Naruto jauh lebih pintar dan tidak terlalu terobsesi dengan ramen.
Sasuke dan Sakura juga mengalami perubahan karakter yang tidak ditunjukkan dalam animenya.
Yakni kembalinya Sasuke ke Konoha yang lebih masuk akal dan Sakura yang tidak terlalu kasar dengan teman-temannya.
BACA JUGA: Bikin Nangis! Berikut 5 Arc Paling Sedih di Naruto, Ada Kematian Jiraiya hingga Trauma Kakashi
3. Manga yang lebih fokus pada detail
Mangaka bisa memuat banyak adegan dalam satu halaman, itu sebabnya detail pertarungan dan informasi lebih jelas.
Panel epik karakter yang hidupkan dari halaman dan gambar yang dalam bisa menjadi biasa saja jika animator tidak bisa mengolahnya dengan tepat.
Ini terkadang menyebabkan momen penting dan epik jadi terasa ‘datar’.
2. Manga lebih konsisten
Melihat bagaimana kerja keras mangaka, sulit dipercaya Masashi Kishimoto bisa sangat konsisten dengan karyanya.
Dia juga tidak perlu khawatir pada budget pada setiap chapternya.
Sementara anime Naruto banyak mengalami perubahan tergantung budget dan target studio.
1. Penggemar bisa menyesuaikan lajunya sendiri
Yang paling enak dari manga adalah pembaca bisa menyesuaikan laju atau pace mereka sendiri dalam menikmati karya.
Mereka bisa membaca cepat atau perlahan untuk melihat detail manga atau panel tertentu.
Mereka bisa membaca berjam-jam atau hanya hitungan menit untuk menyelesaikan sebuah chapter.
Maka dari itu, manga adalah pilihan terbaik ketika ingin menikmati cerita dengan cara mereka sendiri.