9. Gambarnya lebih bagus
Animasi dikerjakan dengan budget minimal tapi dengan workload banyak.
Hal ini sudah menjadi rahasia umum di industri animasi.
Butuh berbulan-bulan untuk memproduksi satu episode anime dan animator harus menyesuaikan dengan gaya gambar mangaka.
Kebanyakan episode Naruto dikerjakan oleh animator amatir untuk menghemat budget.
Itu sebabnya sebagian episode Naruto terlihat jauh lebih buruk ketimbang gambar manganya.
Karena manga Naruto digambar oleh satu orang, kualitas gambar tidak akan menjadi masalah.
8. Tidak ada filler dalam manga
Di manga Naruto tidak ada filler atau cerita lepas alur yang ditayangkan di anime.
Ini karena filler berfungsi memberikan jeda agar mangaka punya waktu untuk menyelesaikan chapter.
Di tahun 2000-an, studio animasi memilih untuk memproduksi konten kualitas rendah ketimbang tidak merilis konten sama sekali.
7. Alur cerita manga lebih bagus
Industri anime belajar tentang kerugian menggunakan filler yakni bisa merusak alur cerita.
Sekarang, anime besar seperti Attack on Titan dan Jujutsu Kaisen sudah tidak menggunakannya.
Naruto sendiri mendapatkan kritikan karena fillernya menganggu alur cerita.
BACA JUGA: 10 Jutsu Paling Berbahaya di Serial Naruto Part 2, Ada Jurus Mematikan Akatsuki Pain dan Deidara