Eren telah menjadi penjahat di seri Attack on Titan, tapi pertanyaan sederhana yang dia tanyakan kepada Mikasa bisa saja membuatnya mengurungkan niat melakukan Rumbling.
Meski dengan status barunya sebagai pemeran antagonis di seri ini, Eren tidak benar-benar menjadi seorang penjahat luar dalam.
Sang karakter utama ini juga memiliki keraguan, sama seperti orang lain, dan “Fajar Kemanusiaan” menunjukkan kalau dia pernah satu kali mengungkapkan dirinya pada satu orang yang sama sekali dia tidak mau kalah kepadanya, yaitu pada saudari angkatnya sendiri, Mikasa Ackerman.
Selama ini telah jelas kalau Mikasa memiliki perasaan yang lebih kuat dan lebih romantis kepada Eren, dan sebelum pergi menyamar ke Marley, dia bertanya bagaimana perasaan saudarinya tersebut kepadanya.
Setelah masuk kedalam teror Rumbling, Mikasa bertanya-tanya apakah semua hal ini dapat dicegah kalau dia memberikan jawaban yang berbeda.
Meski sekarang Eren telah melakukan Rumbling dengan tanpa penyesalan, sebuah flashback saat pertama kali Scout pergi ke Marley, mengungkapkan kalau dia mencari cara untuk menghindari masa depan gelap yang dia lihat saat mencium tangan Historia di Season 3.
Dia melihat ke kamp pengungsi dan mengatakan “belum” ada apapun yang terjadi, telihat sangat jelas kalau sebenarnya empat tahun yang lalu sang karakter utama telah melihat sendiri dampak dari Rumbling tersebut.
Eren dan Mikasa tidak pernah mendiskusikan bagaimana perasaan mereka terhadap satu sama lain sebelum ini, memberikan kesan kalau dia benar-benar tertekan dan putus asa untuk mencari indikasi pilihan lain selain menghancurkan dunia.