Alasan Sistem Kage di Naruto Tak Masuk Akal Part 1: Terlalu Berkuasa Hingga Masalah Wanita

Naruto merupakan salah satu anime langka yang populer di kalangan pecinta Jejepangan.

Naruto yang antusias dan menjengkelkan menjadi pahlawan untuk seluruh generasi.

Bahkan orang-orang yang bukan penggemar anime cenderung tahu apa itu Naruto.

Namun, salah satu bagian paling aneh dari Naruto adalah Kage di dunia mereka dan sistem yang membuat mereka berkuasa.

Kage adalah satu-satunya impian Naruto dalam hidup, namun ada banyak hal tentang menjadi Kage yang tidak masuk akal.

Misalnya, ada beberapa Kage di luar sana yang mungkin seharusnya tidak pernah mendapatkan gelar itu sejak awal.

Mereka hanya membuat dunia menjadi tempat yang lebih buruk.

Berikut alasan sistem kage tidak masuk akal bagian pertama:

1. Niat yang Dipertanyakan

May 28, 2022
comments
Sorenamoo
Posted in Anime Jejepangan

Secara teori, saat memimpin sebuah desa, hal terbaik yang harus dilakukan adalah melindungi rakyatnya.

Namun, terlalu banyak Kage yang benar-benar membelokkan niat tersebut hingga menyakiti rakyat mereka.

Kendati demikian, desa tidak bisa atau tidak akan menggulingkan para pemimpin yang buruk ini.

Misalnya, pada awal Naruto, Kazekage adalah seorang pria egois yang rela menghancurkan putranya sendiri dalam upaya untuk mendapatkan kekuasaan, menciptakan monster haus darah dari seorang balita.

Dia pasti harus ditumbangkan karena itu, kan? Tapi nyatanya tidak.

Niat yang dipertanyakan pasti akan membuat Kage yang buruk dipecat, tapi sepertinya tidak apa-apa.

2. Pemimpin yang Enggan

Untuk posisi penting dan didambakan di dunia ninja, ada terlalu banyak Kage yang enggan menjalankan tugasnya.

Hanya di Konoha, Hiruzen, Tsunade, dan Kakashi semuanya ragu-ragu bahkan sempat menolak untuk mengambil alih pekerjaan itu.

Memang benar bahwa menjadi Kage merupakan hal yang sulit. Namun, bukankah pemimpin seluruh desa harus antusias dengan apa yang mereka lakukan?

Terlebih lagi, ketika mereka memilih seorang Kage, bukankah semangat untuk bekerja itu lebih penting daripada tingkat kekuatan mereka?

Dari pekerjaan samar yang kita ketahui tentang Kage, ada lebih banyak dokumen dan koordinasi kelompok yang harus dikerjakan daripada sekadar kekuatan mentah.

Kage harus menjadi orang yang ingin memimpin sebuah komunitas, bukan hanya menjadi orang terkuat.

Jika mereka harus mengatur misi dan operasi seluruh wilayah, mereka membutuhkan lebih dari sekadar kekuatan.

3. Terlalu Berkuasa

Di sebagian besar birokrasi pemerintah, ada pemimpin, asisten, komite, dll.

Dalam sistem Kage desa ninja, pada dasarnya hanya Kage yang membuat semua keputusan.

Kekuasaan itu terlalu besar untuk dipegang oleh tangan satu orang.

Pasti ada lebih banyak penasihat dan bagian yang bergerak dalam sistem pemimpin mereka, tetapi tidak ada.

Mungkin jika ada lebih banyak suara yang berkuasa, situasi “kabut berdarah” bisa dihindari, atau mungkin Konoha tidak akan panik dan putus asa setelah Hiruzen meninggal.

Sedikit sistem hierarki kekuasaan bisa membuat segalanya berjalan lebih lancar.

4. Tidak Ada Ideologi yang Konsisten

Seringkali, setiap badan pemerintahan cenderung memiliki semacam ideologi, slogan, atau misi yang mereka ikuti.

Kage, di sisi lain, tidak memiliki tujuan selain melindungi desa mereka.

Bahkan, kadang-kadang mereka cukup goyah dalam hal itu.

Pada dasarnya, setiap kali seorang ninja menjadi Kage, mereka hanya melakukan apa pun yang mereka inginkan tanpa rencana nyata.

Beberapa Kage tidak benar-benar melakukan sesuatu yang produktif dengan aturan mereka, selain mencoba untuk memastikan orang-orang mereka tidak mati.

Mengingat Kage seperti Yagura Karatachi seharusnya tidak diizinkan untuk mengubah desa mereka menjadi pertumpahan darah seperti yang dia lakukan.

Seharusnya ada semacam konsensus umum tentang bagaimana peran itu bekerja, tetapi itu tidak ada.

5. Masalah Wanita

Terlepas dari kenyataan bahwa ada wanita yang sangat kuat sepanjang sejarah ninja, hanya sedikit yang menjadi Kage.

Pada masa Boruto, hanya ada tiga Kage yang berjenis kelamin wanita.

Sementara di Naruto, tidak ada satupun Kage wanita.

Untuk dunia yang cukup progresif, aneh bahwa butuh waktu lama bagi seorang ninja wanita untuk menjadi Kage di sebuah desa.

Sementara sistem itu sendiri tidak bisa disalahkan untuk hal tersebut.

Misalnya, istri Hashirama, Mito Uzumaki, akan menjadi Kage yang hebat karena dia lebih fokus pada komunitas sementara adiknya bisa fokus pada pertempuran.

Namun, hal tersebut justru tidak dilakukan.