Lalu, ketika Mugen Tsukuyomi dilepaskan dan mereka yang terperangkap di dalamnya memimpikan dunia mereka yang sempurna, Hinata memiliki mimpi yang sangat sederhana.
Dia ingin menghabiskan waktu di sisi sang pujaan hati.
Ini adalah visi yang menawan dan yang tampaknya tidak terlalu mustahil.
Ketika dunia dipulihkan, dan mereka lebih dewasa, Naruto memintanya untuk menikah dengannya.
Dalam movie, Hinata mengorbankan kebahagiaannya agar sang kekasih bisa hidup, sesuatu yang begitu tanpa pamrih bahkan seringkali bukan pilihan yang bagus.
Untungnya mereka dapat menyambung kembali hubungan itu dan mengalahkan ancaman bersama-sama, menyegel nasib mereka sebagai pasangan dan akhirnya menikah.
Di Boruto, Hinata menunjukkan cintanya dengan berdiri di samping Naruto.
Suaminya itu sekarang adalah sang Hokage dan membesarkan dua anak, Boruto dan Himawari. Secara teknis tiga, bila termasuk Kawaki.
Hinata berperan sebagai ibu, mengingat Naruto harus bekerja berjam-jam untuk menjaga desa tetap aman.
Sangat menyenangkan melihat hubungan di mana seseorang tidak menuntut waktu lebih pada pasangannya karena tahu betapa pentingnya pekerjaan yang mereka lakukan.
Hinata tidak pernah menolak jumlah waktu yang suaminya habiskan untuk bekerja, dia hanya merapikan tempat tidurnya, memberinya makan dan mencintainya dengan cara yang hanya dia bisa.
BACA JUGA : Naruto: Dianggap Sebagai Lambang “Kebangkitan”, Berikut Sejarah Menarik dari Tubuh Aneh Milik Orochimaru