Jagat media sosial kembali diramaikan oleh foto antrean pengendara motor di SPBU Pertamina.
Dalam foto yang viral di Twitter, terlihat sejumlah motor berkapasitas besar seperti Yamaha NMAX, PCX, dan Aerox mengisi BBM jenis Pertalite.
Foto ini memicu perdebatan tentang bahan bakar yang tepat untuk motor-motor tersebut, apalagi di tengah rencana pemerintah membatasi penggunaan Pertalite.
pertalite isinya motor NMAX/PCX/AEROX 😹
gak kasihan sama mesinnya apa ya 😹 pic.twitter.com/jZdchaSYSr
— MAS AL (@jimans_) December 1, 2025
Isu pembatasan Pertalite ditegaskan langsung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Arifin Tasrif.
Ia menyatakan bahwa aturan baru akan diputuskan melalui revisi Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014. Dalam draf kebijakan tersebut, motor dengan kubikasi di bawah 250 cc memang masih diperbolehkan menggunakan Pertalite.
Namun Arifin menegaskan bahwa aturan ini belum sepenuhnya final karena klasifikasi pengguna tetap harus dikaji lebih mendalam.
Sebab, tidak semua motor di bawah 250 cc direkomendasikan menggunakan BBM RON 90 berdasarkan buku panduan pabrikan.
Motor 150 cc seperti Yamaha Aerox, NMAX, hingga Honda PCX dan ADV termasuk dalam kategori tersebut. Kompresi mesin mereka jauh lebih tinggi dibanding rata-rata motor pengisi Pertalite.
Pada buku panduan Yamaha Aerox dan NMAX, tercatat rasio kompresi 11,6:1, sehingga Perusahaan merekomendasikan penggunaan BBM minimal Pertamax (RON 92) agar mesin bekerja optimal.
“Ya pasti memang diwajibkan pakai Pertamax (atau RON 92), sehingga pembakarannya akan sempurna, motor juga bisa melaju dengan sempurna,” kata Anton Widiantoro, General Manager Marketing and Public Relation Yamaha Indonesia.
Sementara itu, Honda PCX160 dan ADV160 memiliki rasio kompresi 12,1:1, lebih tinggi lagi dari Aerox dan NMAX. Secara teknis, kompresi tersebut idealnya juga menggunakan RON 92 seperti Pertamax. Namun AHM memiliki pernyataan berbeda.
“Rekomendasi bahan bakar yang bisa digunakan adalah RON 90 atau lebih tinggi, sesuai dengan informasi yang juga tercantum pada buku pedoman pemilik,” ujar Ade Muhajir, Technical Service Division PT. AHM.
Penggunaan Pertalite pada PCX dan ADV juga pernah diuji. Berdasarkan pengalaman MOTOR Plus ketika melakukan penggantian filter BBM, tidak ditemukan masalah pada motor tersebut meskipun menggunakan Pertalite dalam jangka panjang — asal penggantian oli dan busi tetap dilakukan rutin sehingga pembakaran tetap sempurna.
Di tengah pembahasan teknis tersebut, foto viral NMAX, PCX, dan Aerox mengisi Pertalite menambah panas diskusi warganet. Sebagian publik menilai konsumen seharusnya mengikuti rekomendasi pabrikan demi menjaga performa dan kesehatan mesin. Di sisi lain, sebagian lainnya menilai pilihan konsumen tak lepas dari faktor ekonomi karena harga Pertamax jauh lebih tinggi dibanding Pertalite.
Rencana pembatasan penggunaan Pertalite kini tinggal menunggu keputusan final pemerintah. Jika aturan baru diberlakukan, kebiasaan para pemilik motor besar matic—yang terlihat dalam foto viral tersebut—bisa saja mengalami perubahan besar ke depan.
Sumber: MotorPlus