Meski fokus utama Blue Lock Chapter 314 bertajuk “Nucleus” banyak diberikan pada Oliver Aiku sebagai otak pertahanan, peran Isagi Yoichi justru muncul di saat paling krusial—saat peluang emas tercipta.
Setelah Karasu memotong serangan Nigeria dan Chigiri menembus pertahanan lawan lewat kecepatan luar biasa, bola dikirim langsung ke Isagi.
Ia berdiri di tempat yang tepat, di waktu yang tepat, siap mengeksekusi momen penentu.
Inilah kekuatan sejati Isagi: membaca ruang, mengatur posisi, dan menyatu dengan irama permainan.
Pergerakan tanpa bola Isagi menjadi titik sentral dalam fase akhir serangan Blue Lock. Meski tidak banyak dialog atau panel khusus untuknya, posisinya di depan gawang lawan adalah hasil dari kalkulasi cermat.
Isagi bukan pemain tercepat atau terkuat, tapi dia adalah arsitek tak terlihat yang membaca permainan dua langkah lebih cepat dari yang lain.