Blue Lock Chapter 308 yang berjudul “Cocky Chicken” menyuguhkan konflik emosional dan strategi licik yang menjadi panggung baru menjelang Piala Dunia U-20.
Dalam bab ini, kita melihat Seishiro Nagi berada di titik dilema terbesar, mendapat tawaran penuh jebakan dari Buratsuta.
Di sisi lain, Sae Itoshi memperlihatkan ambisinya yang tak biasa, hanya demi satu hal—balas dendam.
Bab dimulai dengan Buratsuta muncul di hadapan Nagi, menyebutnya “jenius” dan menantangnya untuk berkembang lebih jauh.
Ia menilai keputusan Ego-Jinpachi mengeluarkan Nagi adalah kesalahan fatal, dan menyebut dirinya kini punya otoritas penuh lewat kesepakatan dengan tiga anggota perwakilan.
Buratsuta mengungkap adanya tiga slot tersembunyi dalam Tim U-20 Jepang—yang disebut sebagai “Buratsuta 3”.
Slot ini bisa diisi pemain pilihannya, di luar sistem seleksi resmi Ego.
“Bagaimana kalau kau bergabung dengan mereka, Nagi Seishiro?”
Namun tawaran ini datang dengan tiga syarat berat:
Nagi harus memenangkan tes seleksi khusus dari Buratsuta.
Jika lolos, semua kontrak dan masa depan sepak bolanya harus dikelola oleh Buratsuta.
Nagi harus kembali ke Blue Lock untuk membuktikan metode Ego salah dan membantu Buratsuta mengambil alih proyek.
Buratsuta ingin menjadikan Nagi senjata untuk menjatuhkan Ego dari dalam sistem.
Nagi, yang awalnya tergoda karena kesempatan untuk kembali ke Blue Lock dan “bermain bersama mereka”, tiba-tiba tersadar.
Ia menolak tawaran Buratsuta dengan tegas.
“Aku… Aku tidak bisa mengkhianati Blue Lock. Tempat itu selalu membara dengan gairah… Karena Ego-san ada di sana!”
Penolakan ini membuat Buratsuta murka.
Ia mengejek Nagi sebagai pengecut dan menyalahkan Ego sebagai pemimpin tak berperasaan. Namun Nagi tetap teguh—baginya, Blue Lock bukan sekadar tempat latihan, melainkan rumah yang memberinya makna.