Penangkapan dua orang di Jepang karena memperoleh dan mendistribusikan gambar manga Shonen Jump secara ilegal menyebabkan penutupan akun “leaker” besar dan situs distribusi manga ilegal.
Penggemar mungkin harus mengubah cara mereka mengonsumsi manga karena tindakan keras terhadap pembajakan dan kurangnya spoiler Shonen Jump.
Penangkapan ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam perang melawan pembajakan manga Shonen Jump, yang berpotensi berdampak pada industri manga secara keseluruhan.
Dua warga negara asing yang dicurigai melanggar undang-undang hak cipta ditangkap di Jepang pada tanggal 4 Februari karena memperoleh dan mendistribusikan gambar manga secara ilegal yang diterbitkan di Weekly Shonen Jump beberapa hari sebelum rilis resminya.
Peristiwa ini menimbulkan kehebohan di dunia manga, karena beberapa situs web yang menyediakan pemindaian ilegal chapter sebelum dirilis ditutup, begitu pula dengan banyak akun media sosial leaker.
Polisi Prefektur Kumamoto menangkap dua orang pada tanggal 4 Februari, menuduh mereka melakukan kejahatan hak cipta.
Salah satu dari keduanya, Musa Samir, 36, menjalankan perusahaan bernama “Japan Deal World LLC” di Kita-ku, Tokyo.
Menurut penyelidikan dan pernyataan yang dikeluarkan oleh Shueisha, perusahaan penerbitan yang memiliki Weekly Shonen Jump, gambar-gambar tersebut diperoleh dengan menyuap karyawan toko buku.
Toko-toko menerima majalah tersebut beberapa hari sebelum majalah tersebut dirilis, dan praktik memperoleh gambar serial paling populer secara ilegal telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir.
Meskipun kedua tersangka telah membantah tuduhan terkait dengan penerbitan gambar-gambar tersebut, sayangnya praktik tersebut diketahui oleh Shueisha dan pihak berwenang Jepang, yang baru-baru ini melipatgandakan upaya mereka untuk memerangi pembajakan.
Akibat penangkapan tersebut, hampir seluruh kelompok leaker dan scanlation besar menutup aktivitasnya.