Sabo tampak muncul dalam sebuah panel di One Piece chapter 1102.
Dalam One Piece chapter 1102, ia tengah bersama Monkey D. Dragon.
Sabo bertanya di One Piece chapter 1102 mengapa Dragon ingin pergi ke Logue Town.
Perlu diketahui, Sabo merupakan salah satu karakter yang penting di One Piece.
Sosok yang kini mendapat gelar Flame Emperor itu memiliki peran tersendiri di final Saga.
Prestasi solo Sabo telah membuatnya sangat populer di kalangan masyarakat dunia.
Dia naik ke posisi kepala staf Tentara Revolusioner dalam waktu singkat.
Sabo bergabung dengan Tentara Revolusioner setelah dia diselamatkan oleh Monkey D. Dragon.
Ayah Luffy itu menyelamatkannya dari kematian dan merawatnya.
Dalam kilas balik, Sabo terlihat sedang dilatih oleh anggota tinggi Tentara Revolusioner lainnya, termasuk Dragon, jadi, pertumbuhan Sabo sebagai seorang petarung bukanlah hal yang aneh sama sekali.
Selama arc Dressrosa, terungkap bahwa Sabo terutama mengandalkan Haki yang luar biasa untuk mengalahkan lawan-lawannya.
Karena penguasaannya atas Haki, Sabo mengembangkan gaya bertarungnya sendiri yang dikenal sebagai Ryusoken atau Dragon Claw Fist.
Dalam gaya bertarung ini, Sabo berfokus pada inti lawannya, dan setelah menemukannya, Sabo dapat dengan mudah menghancurkan mereka dengan satu pukulan tepat sasaran.
Namun, julukan Sabo, “Kaisar Api”, disebabkan oleh buah iblisnya.
Sabo memakan Mera Mera no Mi yang sebelumnya milik Portgas D. Ace. Sabo memakan buah iblis lebih dari sekedar mendapatkan kekuatan, tapi untuk menjalankan keinginan Ace.
Setelah memakan buah iblis, kekuatan Sabo meningkat beberapa kali lipat, dan dia mampu menandingi Fujitora, namun itu bukanlah representasi yang jelas dari kekuatan Sabo karena dia tidak memiliki kendali penuh atas buah iblisnya dan Admral tidak mengerahan seluruh kemampaunnya juga.
Bisa dikatakan, Sabo telah meningkatkan kendalinya atas buah iblis, yang membuatnya semakin berbahaya.
Ada kemungkinan bahwa Sabo telah membangkitkan buah iblisnya sejak Dressrosa, dan mengingat kualitas lawan yang ia lawan di Mary Geoise, ada kemungkinan besar bahwa ia telah mendapatkan kendali penuh atas buah iblisnya.