Ending kontroversial di Arc Negeri Wano yang sempat ramai diperbincangkan akhirnya menemui titik terang saat serial anime tersebut tayang.
Akhir dari Arc Negeri Wano menampilkan salah satu momen paling kontroversial yang tampak menghukum seorang gadis lugu dengan kehidupan yang penuh kebencian.
Sebuah drama yang ditampilkan di manga Chapter #1057 ditampilkan untuk warga Wano yang menceritakan kisah pembebasan negara mereka.
Drama tersebut berakhir dengan putri Oden menyatakan bahwa “Kurozumi dilahirkan untuk terbakar” di atas sisa-sisa api terakhir Kurozumi Orochi.
Beberapa pembaca menyela kalimat tersebut sebagai kutukan bagi siapa pun yang menyandang nama Kurozumi.
Dan serial anime One Piece telah membantu meluruskan bahwa hal itu tidaklah benar.
Musik dramatis, akting suara yang luar biasa, dan animasi penuh gaya Toei memberi momen besar Hiyori lebih banyak waktu dan klarifikasi di anime.
Sebelum kepala Orochi meledak menjadi bara api, Hiyori menyampaikan kalimat di episode #1085, “Kurozumi tidak akan disebut kurozumi jika tidak dibakar!”
Kalimat tersebut disampaikan sambil menampilkan kilas bali Oden, yang secara tematis selaras dengan kalimatnya.
Kilas balik tersebut merujuk langsung pada kutipan ironis yang sering diucapkan ayahnya: “Oden tidak akan menjadi oden jika tidak direbus.”
Garis asli manganya bermasalah karena kenyataannya tidak semua anggota keluarga Kurozumi pantas terbakar seperti yang dilakukan Orochi.
Sebelum Luffy dan bajak laut lainnya meninggalkan Wano, ada adegan singkat Tama muda yang berdoa di depan makam orang tuanya.