Ujian masuk Akademi Pahlawan Yuei di Boku no Hero Academia dirancang untuk menguji kemampuan calon pahlawan saat menggunakan Quirk mereka.
Proses ujian masuk Akademi Pahlawan Yuei diadakan untuk mendapatkan calon murid terbaik dari sekian banyak calon murid yang mendaftar.
Kita tahu bahwa Akademi Yuei adalah sekolah pahlawan nomor satu di Jepang, dan untuk masuk ke sekolah bergengsi ini bukanlah tugas yang mudah.
Calon murid yang ingin masuk dapat masuk melalui jalur rekomendasi atau dengan lulus ujian masuk.
Ujian tersebut diadakan untuk melihat seberapa baik para calon pahlawan menggunakan Quirk mereka dalam pertempuran.
Dengan dua tahap ujian, tes tertulis dan praktek, calon pahlawan ini harus melewati kedua tahap tersebut agar mereka diterima di Yuei.
Tes tertulisnya adalah untuk menganalisis pengetahuan mereka tentang topik-topik yang berhubungan dengan pahlawan.
Sedangkan tes praktiknya adalah di mana mereka mengumpulkan poin dengan menghancurkan robot penjahat menggunakan Quirk mereka.
Tes praktik ini dirancang untuk memantau seberapa kuat dan berguna kebiasaan serta tindakan heroik mereka.
Sayangnya, ada yang menganggap bahwa ujian ini bias dan tidak dapat mengetahui dengan tepat seberapa baik calon pahlawan menghadapi pertempuran sesungguhnya.
Horikoshi, pencipta Boku no Hero Academia, bahkan mengakui bahwa ujian masuk bukanlah cara terbaik untuk menilai potensi para calon pahlawan tersebut.
Sistem ini dianggap memiliki kekurangan karena dianggap menguntungkan mereka yang memiliki quirk yang mencolok.
Ujian tersebut membuat beberapa calon pahlawan terkenal seperti Kirishima, Bakugo, Tokoyami, dan bahkan Uraraka bersinar.