Dalam wawancara tahun 2018 dengan Yomiuri Shimbun, Eiichiro Oda mengatakan sebagai berikut:

Saya tidak ingin menggambar orang yang sekarat; saya hanya ingin menggambar lebih banyak pesta pascapertempuran. Maksud saya, bagaimana Anda bisa bersenang-senang setelah seseorang baru saja meninggal? Pesta-pesta itu adalah gambaran ideal saya tentang persahabatan. Bahkan, saya ingin mengakhiri seri ini dengan pesta besar.

Kutipan ini, dan seluruh wawancara, memberikan wawasan yang sangat besar tentang visi Oda tentang bagaimana One Piece akan berakhir.

Ini berarti bahwa: 1) One Piece akan memiliki akhir yang bahagia, 2) “Pesta besar” adalah titik akhir dari seri ini.

Ini juga berarti bahwa spekulasi apa pun yang ingin dibuat oleh para penggemar tentang akhir One Piece harus tentang sesuatu yang terjadi sebelum pesta terakhir.

Dengan kata lain, itu harus tentang “One Piece” yang misterius itu sendiri. Dengan mengingat hal itu, berikut adalah beberapa cara cerita One Piece dapat berakhir.

1. Luffy Tidak Dapat Menemukan One Piece: Harta Karun Terbesar Itu Tidak Ada di Sana

Skenario pertama ini mungkin yang terburuk.

Di sini, setelah begitu banyak cobaan dan kesengsaraan, Luffy dan Topi Jerami akhirnya mencapai tanah yang dijanjikan.

Tempat di mana Gol. D. Roger meninggalkan harta karunnya. Tempat di mana One Piece yang mistis berada. Pulau Laugh Tale.

Sayangnya, bahkan setelah menjelajahi pulau itu, mereka tidak dapat menemukan One Piece.

Mungkin rusak, mungkin tersembunyi, atau mungkin memang tidak ada di sana sejak awal.

Mungkin itu hanya kebohongan rumit yang dilontarkan Raja Bajak Laut untuk mengantar Zaman Keemasan Bajak Laut.

Setelah menerima kenyataan yang mengerikan itu, Topi Jerami mengklaim gunung harta karun, menyatakan Luffy sebagai Raja Bajak Laut yang baru, dan kemudian mengadakan pesta besar dengan teman-teman dan pengikut mereka.