1) Gear Second (One Piece)
Gear Second memberi Luffy sedikit peningkatan desain. Ia mengeluarkan uap dan cahaya kemerahan pucat, di mana darah mengalir cepat ke seluruh tubuhnya. Namun, penampilannya tetap tidak berubah, mempertahankan topi jerami, pakaian, dan bentuk tubuh umumnya.
Meskipun transformasi tersebut membuat Luffy lebih cepat dan kuat, hal itu hampir tidak mengubah banyak hal pada penampilan fisiknya dan efek-efek halus ditambahkan untuk mewakili peningkatan tersebut.
Pendekatan semacam itu mengedepankan fungsionalitas transformasi alih-alih desain ulang yang besar. Hal ini menjadikan Gear Second milik Luffy sebagai salah satu transformasi anime dengan perubahan desain paling sedikit.
2) Transformasi Iblis Penuh (Inuyasha)
Transformasi Iblis Penuh milik Inuyasha tidak terlalu dramatis, dengan hanya sedikit perubahan, seperti mata kemerahan, tanda ungu di wajahnya, dan taring yang lebih tajam.
Namun, sisanya hampir tidak berubah, yang membuat desainnya hampir tidak bisa dibedakan dari tampilan setengah iblisnya yang biasa, kecuali tanpa perombakan visual yang sering dibayangkan dari transformasi anime besar.
Meskipun perubahan tersebut membuatnya lebih ganas dan melepaskan sejumlah besar kekuatan, perubahan di dalamnya lebih bersifat psikologis daripada berbasis desain. Pendekatan halus inilah yang mendefinisikan perjuangannya yang terus-menerus dengan naluri iblis.
3) Dragon Force (Fairy Tail)
Di Fairy Tail, Dragon Force mengubah desain Dragon Slayer menjadi sesuatu yang lebih jelas, lengkap dengan sisik penuh, fitur yang lebih tajam, dan aura. Selain itu, desain karakter hampir tidak berubah; gaya rambut mereka normal, begitu pula pakaian dan penampilan keseluruhan mereka.
Meskipun memperkuat kekuatan pengguna dan mewakili kondisi puncak Dragon Slayer, dampak visualnya relatif rendah dibandingkan dengan transformasi anime lainnya. Perubahan kecil tersebut gagal membuat perbedaan dan dengan demikian tidak mengubah penampilan secara dramatis.
4) Eight Gates (Naruto Shippuden)
Transformasi Eight Gates sangat meningkatkan kekuatan fisik pengguna, menciptakan aura hijau atau merah menyala dengan lonjakan energi yang sangat kuat tetapi mempertahankan desain inti pengguna sebagian besar tidak berubah.
Meskipun secara visual kuat, transformasi tersebut memperlihatkan tampilan kekuatan dan taruhan emosionalnya lebih dari sekadar mengubah tampilan wujudnya. Transformasi tersebut memperlihatkan dorongan terhadap batasan pengguna alih-alih membuat ulang wujud mereka dengan cara baru secara visual, yang sesuai dengan tekad mentah karakter seperti Might Guy.
5) Transformasi Raja Iblis (That Time I Got Reincarnated as a Slime)
Transformasi menjadi Raja Iblis sebagian besar memengaruhi kemampuan Rimuru karena mereka menjadi kuat dan meningkat secara dramatis. Penampilan fisik mereka tetap tidak berubah, dan mereka terus menjadi slime dengan fitur sederhana.
Meskipun transformasi Raja Iblis telah meningkatkan kekuatannya secara signifikan, hal itu tidak mengubah keseluruhan desain Rimuru.
Pendapat akhir
Transformasi anime dapat menjadi alat yang cukup ekstrem untuk bercerita di mana karakter menunjukkan pertumbuhan atau perjuangan melalui perubahan desain. Beberapa transformasi, seperti Super Saiyan dan Bankai, menekankan kemampuan baru dan taruhan emosional, yang mewakili perubahan yang signifikan.
Yang lain, seperti Gear Second atau bahkan transformasi Demon Lord, lebih mengandalkan perubahan kekuatan daripada desain sebenarnya. Masing-masing memiliki tujuan berbeda dan mewakili perjalanan karakter ini dengan caranya sendiri.